Page 45 - InsideTax Edisi 35th (Ikanku Hilang Pajakku Melayang)
P. 45
insidenewsflash
Perdana Menteri Italia Melontarkan Ide ‘Pajak Digital’
-zdnet.com-
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi telah mengumumkan pengenalan ‘pajak digital’. Pengenaan beban pajak yang
direncanakan akan berlaku pada tahun 2017 ini bertujuan untuk membuat situs raksasa seperti Google dan Facebook
membayar pajak lebih besar di Italia.
Menurut usulan Renzi, pajak sebesar 25 persen harus dikenakan untuk setiap transaksi di mana sebuah perusahaan
multinasional menjual produk atau layanan digital di Italia. Usulan ini mengatakan pajak harus diterapkan untuk setiap
perusahaan asing yang telah memiliki pendapatan lebih dari 5 juta euro selama lebih dari enam bulan untuk produk yang
dijualnya di Italia.
Beberapa pengamat mengganggap langkah yang diambil Renzi adalah langkah politik yang bertujuan mempercepat
solusi bersama Uni Eropa dalam mengatasi permasalahan penghindaran pajak oleh perusahaan internet. IT
Kini Ada Pajak Solidaritas di Latvia
-tax-news.com-
Kementerian Keuangan Latvia mengumumkan rancangan undang-undang mengenai pengenalan pajak baru bagi warga
yang berpenghasilan tinggi, tujuannya untuk membuat aturan yang sebelumnya flat-rate menjadi progresif.
Kementerian Keuangan memperhatikan bahwa ada kemunduran dari pendapatan yang diterima dari pajak penghasilan
dan iuran jaminan sosial. Untuk membuat sistem yang lebih adil, Kementerian Keuangan mengusulkan “pajak solidaritas”
yang akan dikenakan bagi warga berpenghasilan tinggi atau di atas rata-rata. Pada tahun 2016, pajak solidaritas akan
dikenakan pada remunerasi yang melebihi plafon iuran jaminan sosial.
Sebuah laporan terbaru dari OECD merekomendasikan reformasi pajak. Aturan pajak di Latvia cenderung memberatkan
buruh, dapat dilihat dari kombinasi penerimaan pajak penghasilan dan iuran jaminan sosial yang memberikan kontribusi
53 persen dari total penerimaan pajaknya. Dikatakan bahwa pajak dengan tarif tinggi cenderung regresif, akan mengganggu
pasar tenaga kerja, dan dapat menyebabkan terlahirnya shadow economy. OECD juga mengusulkan bahwa beban pajak
harus dikurangi khususnya bagi orang-orang yang berpendapatan rendah. IT
Tiongkok Beri Potongan Pajak Pembelian Mobil
-wsj.com-
Tiongkok akan memotong pajak
pembelian sebesar 10 persen menjadi
separuhnya untuk mobil kecil sebagai
upaya untuk menghidupkan salah satu
pasar mobil terbesar di dunia. Negara ini
tercatat tengah bergulat dengan rendahnya
permintaan akibat adanya perlambatan
ekonomi. Pemotongan pajak pembelian ini
berlaku untuk kendaraan dengan mesin di
bawah 1600 CC, dan akan diberlakukan
sampai akhir tahun depan.
Data industri menunjukkan bahwa
lebih dari 60 persen dari pasar mobil
Tiongkok dikuasai oleh kendaraan
dengan mesin di bawah 1600 CC.
Namun demikian, penjualan mobil baru
Cina memperlihatkan pergerakan yang
jauh melambat setelah bertahun-tahun
bertahan pada pertumbuhan yang cepat. Hal ini juga berkaitan dengan ekonomi yang melambat. Pemerintah dituntut
untuk terus fokus dalam menindak korupsi dan banyak kota yang mulai menertibkan kepemilikan mobil demi mengurangi
kemacetan lalu lintas dan polusi udara. IT
InsideTax | Edisi 35 | Oktober 2015 45