Page 131 - InsideTax Edisi 38th (Aksi BEPS: Menangkal Penggerusan Basis Pajak)
P. 131

insidestoriette






          Seteguk                                                               yang selalu beraroma  rosemary  atau


                                                                                  Rambut
                                                                                                           sebahu
                                                                                                   arang
                                                                                            hitam
                                                                                vanillawood milik wanita itu kini
                                                                                berkibar lembut diterpa angin pantai
                 Surga                                                          yang menjadi primadona di garis Pantai
                                                                                Karibia. Mata cantiknya  yang anggun
                                                                                memandang  teduh  gulungan  ombak
                                                                                yang meninggalkan buih putih di
                                                                                bibir pantai yang berjarak cukup jauh
                                                                                darinya.  Wajahnya  tetap  sama  seperti
                                                                                lima tahun lalu ketika ia  datang ke
                                                                                pulau yang didominasi oleh bank dan
                                                                                perusahaan multinasional ini.
                                                                                  “Ini   macchiato   kesukaanmu.”
                                                                                Seorang pria berpostur  tinggi dan
                                                                                tegap dengan kaus kasual berwarna
                                                                                pastel menyodorkan sebuah gelas. Tapi
                                                                                wanita itu tidak bergeming.
                                                                                  “Sarah,”  Ia memanggil  istrinya itu
                                                                                dengan lembut.
                                                                                  “Ah,  ya.”  Wanita itu tersadar dan
                                                                                tersenyum pada  pria bermata cokelat
                                                                                itu sambil menerima gelas  macchiato
                                                                                yang masih terasa hangat.

                                                                                  “Apakah kau memikirkannya  lagi?”
                                                                                tanya  pria  itu  setelah  menyeruput
                                                                                americano-nya.
                                                                                  “Mungkin kita tidak harus berlibur
                                                                                kemari, jika membuatmu terus bersedih
                                                                                karena memikirkan peristiwa tersebut.”
                                                                                   Wanita itu tertawa ringan, dan
                                                                                menepuk pundak pria yang lebih tinggi
                                                                                darinya itu.
                                                                                  “Aku memang memikirkannya, tapi
                                                                                aku baik-baik saja.”
                                                                                  Namun,  ada sengatan pahit di
                                                                                hati  Sarah.  Bagaimana  bisa ia  baik-
                                                                                baik saja setelah kehilangan keluarga
                                                                                terakhir yang ia miliki. Dan meskipun
                                                                                hal itu telah tersapu gelombang zaman,
               atahari terlihat menggantung  cerah sore ini, tidak ada sedikitpun   nyatanya waktu tidak mampu mengikis
               di ujung  barat,  sinarnya yang  awan  yang  menutupi pulau eksotis   ingatannya tentang hari ketika itu
        Mmulai meredup membiaskan  ini. Dalam cuaca seperti ini, sangat         terjadi.
        nuansa jingga pada permukaan Laut  cocok untuk berpesiar dengan kapal
        Karibia yang sejernih batu pirus itu.  yang ramai berderet di George Town              ***
        Beberapa camar masih sibuk melayang  Harbour, berkendara dengan kap mobil   Aroma alkohol langsung menyeruak
        di atas riak air laut yang bergulung-  terbuka di sepanjang West Bay Road  ketika Sarah melangkahkan kaki ke
        gulung maju-mundur  mendekati dan  atau  sekedar  berjalan  kaki menyusuri  dalam ruangan berukuran  seluas
        menjauhi bibir pantai, menyisakan  Camana Bay sambil menikmati segelas  lapangan basket. Ia mendekati sebuah
        gurat-gurat pasir putih basah  yang  iced americano.                    meja mahoni  yang penuh dengan
        bergelombang.  Langit  benar-benar                                      botol  vodka,  whisky  dan  wine  sambil


                                                                                           InsideTax | Edisi 38 | Mei 2016 131
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136