Page 57 - InsideTax Edisi 14th (Menggali Ke(tidak)patuhan Pajak)
P. 57
insidecelebrity
Insan Nur Akbar
“Rakyat nggak bayar (pajak), negara bubar”
Jika Anda adalah seorang boikot pajak itu situasi di mana terhadap penyelewengan pajak itu
penggemar komedi, tentu Anda para suami nggak mau menafkahi lebih berarti untuk penyelamatan
tidak asing lagi dengan sosok karena dianggap istri nggak mampu uang pajak.”
Insan Nur Akbar, atau lebih akrab melayani. Lhaa, makin berantakan
dipanggil Akbar, sang finalis dong rumah tangga. Akibatnya ada 6. Bagaimana kesadaran
Stand Up Comedy tahun 2011. dua kemungkinan, suami cari istri generasi muda sekarang
Di sela-sela kesibukannya, dia lain atau istri cari suami lain. Dan
masih menyempatkan diri untuk kayaknya istri lebih mudah cari terhadap pajak, khususnya
diwawancarai oleh redaksi Inside suami lain, hehehe”. kalangan selebriti?
Tax. Kali ini, “boikot pajak” “Generasi muda sekarang sudah
menjadi tema obrolan kami. Berikut 4. Siapa yang harus peduli dengan yang namanya pajak,
adalah transkrip wawancara kami dipersalahkan atas wacana hampir semua anak muda yang
dengannya: sudah bekerja punya NPWP.
boikot pajak, oknum pajak Ini membuktikan mereka
1. Pajak dimata seorang yang nakal, anggaran peduli dengan pajak.
Akbar itu seperti apa? yang suka dipermainkan
“Pajak itu nggak ke mana-mana atau birokrat yang korup? 7. Kesimpulan:
tapi ada di mana-mana. Apa yang “Kalau ditanya siapa yang salah, “Bagi saya, pajak itu
kita terima, apa yang kita makan, ya semua salah. Yang perlu kita sederhana: hubungan
apa yang kita hirup, apa yang kita selesaikan bukan siapa yang salah, antara rakyat dan
lihat, apa yang kita dengar, semuanya tapi aturannya. Karena timbulnya negara. Rakyat
mengandung pajak. Mungkin dalam penyelewengan pajak itu erat wajib bayar
hidup saya cuma kentut yang tidak kaitannya juga dengan sistem pajak, negara
mengandung pajak. Lalu tiap tahun hukum Indonesia. Sudah jadi wajib kelola
kita yang bikin laporan, datang ke rahasia umum kadang maling d e n g a n
kantor mereka, dan membayar . ayam hukumannya lebih b e n a r .
Jadi, pajak itu kita yang bayar, kita berat dari koruptor. Padahal R a k y a t
yang datang, kita yang repot”. maling ayam itu sebenarnya n g ga k
lebih baik dari koruptor. b a y a r ,
2. Apa tanggapan mas Akbar Koruptor itu nggak n eg a ra
bubar.”
peduli hartanya siapa
terkait isu boikot pajak? yang diambil, tapi
“Saya tidak setuju dengan boikot maling ayam itu pilih-
pajak, itu nggak akan menyelesaikan pilih. Dia nggak akan
masalah. Pajak itu masih menjadi mencuri di rumah
sumber pendapatan utama negara koruptor karena
dan penggerak kehidupan bangsa, maling ayam nggak
terus kita boikot? Lhaa, sama kayak mau hartanya haram dua
kita beli motor, motor sering mogok, kali, hehehe”.
terus kita boikot nggak mau beliin
bensin. Ya makin mogok motor kita.”
5. Apa saran terhadap
3. Apa yang menyebabkan orang yang ingin
memboikot pajak?
timbulnya wacana boikot “Apapun yang kita nikmati
pajak? sekarang ini semua sudah
“Wacana itu timbul karena mengandung pajak. Makanan,
ketidakpuasan mengenai sistem minuman, pakaian, rumah,
pengelolaan, sistem penggunaan, dan kendaraan, dan lain-lain; semua
banyaknya penyelewengan. Kalau mengandung pajak. Boikot pajak bagi
negara diibaratkan rumah tangga,
saya bukan solusi, penegakan hukum
Inside Tax | Edisi 14 | Maret 2013 57