Page 8 - Indonesia Taxation Quarterly Report (Q2-2019)
P. 8

INDONESIA TAXATION QUARTERLY REPORT  Q2-2019                                 Executive Summary


















                             Ringkasan Eksekutif





                             Selama kuartal  kedua 2019,  kondisi  Dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
                             perekonomian    Indonesia  terindikasi  pertumbuhan positif  penerimaan  pajak
                             tetap  stabil  di  tengah  ketidakpastian  hingga kuartal kedua tahun ini ditopang
                             global   yang   meningkat.   Namun,   oleh pertumbuhan penerimaan PPh dari
                             meskipun     berpotensi   mengalami   sektor non-migas, yakni sebesar 5,11%.
                             perbaikan,  aktivitas  ekonomi  di  kuartal  Sementara itu, kinerja PPN dan PPnBM
                             II diperkirakan tidak akan jauh berbeda  menunjukkan  kontraksi  dengan  nilai
                             dengan  kuartal  sebelumnya. Perang  -2,66% (yoy).
                             dagang    AS-China  dan   pelemahan
                             investasi di negara-negara berkembang   Secara lebih terperinci, kontribusi utama
                             yang  masih  terus  bereskalasi  menjadi   yang  selama  ini  menjadi  penopang
                             sumber utama tekanan eksternal. Risiko   penerimaan  yakni  PPh  Pasal  25/29
                             tersebut  akan  tetap  dapat  dikelola  jika   Badan menunjukkan kinerja tidak terlalu
                             pemerintah  mampu menjaga  daya  beli   menggembirakan  dengan  pertumbuhan
                             masyarakat serta mendorong investasi.  yang hanya sebesar  3,40%.  Namun,
                                                                   jenis  pajak  yang  sama  namun  untuk
                             Dalam  hal  ini,  peran  kebijakan  fiskal  Orang  Pribadi  (OP)  menunjukkan
                             memegang  peranan  krusial.  Intervensi  kontribusi yang cukup menggembirakan
                             pemerintah      dibutuhkan     untuk  dengan  pertumbuhan sebesar  13,82%.
                             mendorong permintaan  domestik  dan  Sementara  itu, PPh  Pasal  21  juga
                             menarik investasi.  Hal  tersebut  perlu  tercatat cukup menggembirakan dengan
                             diwujudkan melalui instrumen kebijakan  catatan pertumbuhan sebesar 14,93%.
                             pajak  untuk menjaga penerimaan  dan
                             meningkatkan  daya saing ekonomi      Secara  sektoral,  industri  pengolahan
                             maupun  belanja  pemerintah melalui   tetap   menjadi  penyumbang    pajak
                             pembangunan      infrastruktur   dan  terbesar     sebagaimana      halnya
                             bantuan  sosial.  Sayangnya, pelemahan   selama  lima  tahun  terakhir.  Namun,
                             harga  komoditas  dan  perdagangan    capaian penerimaan pajak  dari sektor
                             internasional   menyebabkan     tidak  tersebut  mengalami    pertumbuhan
                             memuaskannya     kinerja  penerimaan  negatif,  yaitu  -2,70%.  Meski  demikian,
                             pajak hingga kuartal kedua.           perlambatannya  tergolong  membaik
                                                                   apabila  dibandingkan  kuartal  pertama
                             Hingga Juni 2019, realisasi penerimaan  yang sempat mencapai -8,80%.
                             negara  dari  sektor pajak  ini  tercatat
                             sebesar  Rp603,34  triliun  atau  38,24%   Dari  sisi  bea dan  cukai, di  tengah
                             dari target APBN 2019. Nilai ini sekaligus   perlambatan  pertumbuhan penerimaan
                             menunjukkan     pertumbuhan     yang  pajak,  kinerja  bea  dan  cukai  dari
                             melambat, yaitu sebesar 3,75% (yoy), di   sisi  penerimaan  menunjukkan  hasil
                             mana pertumbuhan  pada periode yang   yang cukup  baik. Hingga  bulan Juni
                             sama  tahun  sebelumnya  mencapai     2019,  penerimaan  bea  dan  cukai
                             13,9%. Kinerja fiskal pada triwulan kedua   tercatat  sebesar  Rp85,60  trilun
                             di tahun ini  menjadi  pertanda  bahwa   dengan  pertumbuhan  sebesar 18,97%
                             akan terbukanya risiko shortfall –selisih   dibandingkan periode yang sama tahun
                             kurang  antara realisasi  dan target  –   sebelumnya.  Kemudian,  untuk  PNBP,
                             penerimaan pajak pada tahun 2019.     realisasi  hingga Juni  2019  mencapai




            iv
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13