Page 4 - Working Paper (Insentif Pajak Penghasilan atas Biaya Penelitian dan Pengembangan: Studi Perbandingan)
P. 4
DDTC Working Paper 0313 DDTC Working Paper 0313
4
atas biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk • Applied Science — research to explore new
kegiatan R&D. Kajian ini akan diawali dengan knowledge with an objective to put it in practice
isu-isu pokok yang mendasari desain ketentuan for specific use;
insentif R&D, kemudian dilanjutkan dengan studi • Experimental development — a systematic
komparasi ketentuan insentif R&D di beberapa operation based on the knowledge from
negara dan kondisi peraturan biaya R&D di research and/or experience with the objective of
Indonesia saat ini, dan ditutup dengan rekomendasi producing new materials, products or inventions;
atas perlunya kebijakan insentif R&D di Indonesia. to install new procedures, systems and services;
or to substantially improve the existing products.
2. Desain Ketentuan Insentif R&D
2.3. Kualifikasi Pengeluaran R&D yang
Berhak atas Insentif
Terdapat beberapa isu pokok yang mendasari
desain ketentuan insentif pajak penghasilan atas
Secara umum, terdapat tiga opsi pengeluaran
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan
R&D yang berhak atas insentif R&D, yaitu7:
R&D. Berikut ini penjelasan atas hal tersebut.
• Gaji Pegawai Divisi R&D
2.1. Wajib Pajak yang Menjadi Target
Insentif Dalam opsi ini, insentif pajak diberikan atas
gaji pegawai yang berhubungan dengan
Wajib Pajak yang berhak memperoleh insentif kegiatan R&D. Insentif yang diberikan dapat
merupakan salah satu hal krusial dalam merancang berupa pengurangan atau pembebasan pajak
kebijakan insentif R&D. Pemerintah dapat penghasilan atas gaji yang diperoleh oleh
memberikan insentif bagi seluruh Wajib Pajak, atau pegawai di divisi R&D. Dengan insentif ini,
memberikan insentif khusus kepada perusahaan perusahaan didorong melakukan investasi
kecil dan menengah. Pemberian insentif khusus untuk peningkatan kualitas sumber daya
kepada perusahaan kecil dan menengah dapat manusia.
berupa jumlah insentif yang lebih besar dibanding
• Pengeluaran R&D secara umum
yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan
besar. Pengeluaran R&D secara umum terdiri dari
pengeluaran untuk gaji pegawai divisi R&D dan
2.2. Definisi R&D pengeluaran yang berhubungan dengan proses
R&D (selain pengeluaran untuk barang modal).
Definisi R&D untuk tujuan insentif perpajakan
diperlukan untuk menentukan kegiatan apa saja • Pengeluaran R&D secara umum dan
yang berhak atas insentif ini. Banyak negara yang pengeluaran R&D untuk barang modal
menggunakan definisi R&D dalam OECD Frascati
Pada opsi ketiga ini, seluruh pengeluaran R&D
5
Manual sebagai acuan atas definisi R&D dalam
termasuk pengeluaran untuk barang modal
6
legislasi mereka. Namun demikian, beberapa
diberikan insentif pajak. Pada umumnya,
negara juga menyusun kualifikasi kegiatan yang
insentif bagi pengeluaran R&D untuk
termasuk dalam kegiatan R&D.
barang modal diberikan melalui akselerasi
(percepatan) penyusutan atau amortisasi.
Menurut OECD Frascati Manual, cakupan
kegiatan R&D terdiri dari kegiatan inovatif 2.4. Kualifikasi Pengeluaran R&D yang
dan kreatif berbasis sistematis dalam upaya Berhak atas Insentif
untuk meningkatkan pengetahuan, termasuk
pengetahuan sumber daya manusia, sosial dan Secara umum, terdapat dua jenis insentif
8
budaya, dan penggunaan pengetahuan untuk R&D yang diberikan oleh pemerintah , yaitu (i)
penemuan atau pengembangan suatu aplikasi. allowances; dan (ii) credits. Berikut ini penjelasan
OECD Frascati Manual juga memetakan cakupan atas kedua hal tersebut:
R&D menjadi tiga bagian, yaitu:
• Allowances
• Basic research — theoretical or operational Insentif dalam bentuk tax allowance diberikan
activities that are conducted to explore new dengan menambahkan jumlah pengurang
knowledge from basic natural phenomena and (enhanced deduction) bagi pengeluaran aktual
factual observation, without initially considering R&D dalam menghitung penghasilan kena
the application;
5 OECD Frascati Manual, “Proposed Standard Practice for Surveys on 7 Bruno van Pottelsberghe, “Evaluation of Current Fiscal Incentive for
Research and Experimental Development”, (2002) Business R&D in Belgium”, Solvay Business Schol, (2003)
6 OECD, “R&D Tax Incentives: Rationale, Design, Evaluation”, (2010) 8 Aleksandra Bal, Op. Cit., 573