Page 12 - InsideTax Edisi 34th (Insentif Tax Holiday)
P. 12
insideheadline
Gambar 2 - Peran Insentif Pajak dibandingkan dengan Faktor Lainnya dalam Penentuan Lokasi Investasi
1. Stabilitas ekonom i3.82
2. Stabilitas politik 3.81
3. Biaya bahan baku 3.65
4. Pasar domestik 3.63
5. Transparansi dalam hukum 3.51
6. Ketersediaan SDM yang terlatih 3.5
7. Biaya buruh 3.46
8. Kualitas hidup 3.32
9. Ketersediaan supplier lokal 3.22
10. Adanya kerjasama dan perjanjian bilateral 3.05
11. Paket insentif pajak 3.05
12. Pasar ekspor 2.94
0 1 2 3 45
Sumber: UNIDo, Africa Investor Survey 2010.
tax holiday akan efektif berlaku sejak positif dengan masuknya FDI; namun transparansi atas hukum jauh lebih
pendirian badan usaha; di India berlaku demikian, hal tersebut sepertinya hanya penting dari paket insentif pajak yang
sejak dimulainya proses produksi atau berpengaruh secara kuat untuk kasus- ditawarkan oleh suatu negara. Dari 12
operasional perusahaan; Tiongkok kasus negara maju dan tidak untuk komponen yang menjadi penentu lokasi
dan Afrika Selatan memberlakukan negara-negara berkembang. Mengapa? investasi, insentif pajak hanya berada
tax holiday sejak perusahaan pertama Di negara maju, prasyarat fundamental di peringkat 11. Hal ini dapat dilihat
kali melaporkan laporan pajaknya; iklim investasi seperti: infrastruktur, pada Gambar 2.
sedangkan di Belarusia atau Macedonia tata kelola pemerintahan yang baik, Rangkuman atas berbagai survei
akan dimulai sejak perusahaan maupun kestabilan ekonomi dan politik investor yang dilakukan di berbagai
membukukan laba. 14 telah tersedia. Dengan demikian, negara berkembang di kawasan
Selain itu, tax holiday pada variabel yang mendorong adanya Amerika Selatan, Afrika, dan Asia juga
umumnya menyasar pada suatu jenis aliran FDI beralih ke faktor-faktor menunjukkan adanya fakta bahwa
kegiatan investasi tertentu, sektor lain, salah satunya kebijakan pajak. insentif pajak seringkali merupakan hal
tertentu, maupun lokasi tertentu. Kontras dengan kondisi di negara maju, yang tidak mendorong pertimbangan
Sebagai contoh, di Singapura tax negara berkembang masih berkutat investor dalam berbisnis. Investor di
holiday pada awalnya hanya diberikan dengan persoalan-persoalan yang lebih negara-negara tersebut tetap akan
kepada bentuk investasi yang dilakukan mendasar. Oleh karena itu, insentif berinvestasi tanpa adanya tawaran
di industri pionir. Atau seperti halnya di pajak, walaupun memiliki korelasi insentif pajak. Kebanyakan investor
Thailand yang pembebasan beban PPh dengan FDI, hubungannya lebih menganggap bahwa sistem perpajakan
Badan ditentukan oleh zona di mana lemah. Sehingga dapat disimpulkan, secara keseluruhan di suatu negara
perusahaan berinvestasi. elastisitas insentif pajak terhadap FDI seringkali lebih penting dibandingkan
akan cenderung semakin kuat dengan dengan paket insentif pajak yang
Efektivitas Tax Holiday dalam diperbaikinya faktor-faktor penentu disediakan. Dalam hal ini, yang
15
lainnya. Atau dengan kata lain, insentif
Menarik FDI pajak kurang efektif sebagai penentu dianggap penting adalah faktor-
faktor lain seperti kepastian hukum,
Hubungan antara insentif pajak datangnya FDI. kesederhanaan, dan transparansi,
dan FDI telah lama menjadi sumber Hal ini dibuktikan dengan adanya sehingga insentif pajak bahkan hanya
perhatian akademisi di berbagai survei yang dilakukan oleh UNIDO dianggap sebagai ‘durian runtuh’ saja. 16
negara. Secara empiris, insentif terhadap iklim investasi di Afrika pada
pajak memang memiliki korelasi tahun 2010. Mayoritas responden
berpendapat bahwa stabilitas 15. Nargiza Yakubova, “Policy Matters: Tax Incentives
for Business Investment”, European Journal of Business
14. Hal ini juga tergantung dari bagaimana perlakuan ekonomi, stabilitas politik, biaya bahan and Economics, Vol. 8/I (2013), 22.
terhadap kerugian bagi perusahaan-perusahaan yang baku, prospek pasar domestik dan 16. Kristian Agung Prasetyo, “Insentif Pajak, Ibarat
mendapatkan fasilitas tax holiday. Durian Runtuh”, InsideTax Edisi 29 (2015): 33-34.
12 InsideTax | Edisi 34 | September 2015