Page 26 - InsideTax Edisi 41st (Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2020 - Antara Relaksasi dan Mobilisasi)
P. 26

Outlook Penerimaan Pajak 2020


            Tidak bisa dimungkiri bahwa salah   untuk ekspansi usaha juga turut   tembakau sekaligus mengatur tidak
            satu faktor penyebab pencapaian   terpengaruh.                    adanya kenaikan tarif cukai pada
            2018 dipengaruhi oleh harga                                       2019.
            komoditas. Sayangnya, faktor     Melemahnya aktivitas produksi
            yang sama pulalah yang turut     dan distribusi menyebabkan       Praktis selama semester I 2019
            menentukan lesunya penerimaan    pertumbuhan penerimaan pajak     tidak terdapat ketentuan pajak
            pajak di 2019. Turunnya harga    dari industri pengolahan dan     yang sifatnya terobosan maupun
            komoditas telah membuat beberapa   perdagangan besar ikut terdampak.   menjamin penerimaan tahun
            pos penerimaan, seperti PPh      Pada Oktober, pertumbuhan (yoy)   berjalan. Selain itu, adanya pemilu
            migas serta kontribusi dari sektor   kedua sektor tersebut hanya di   membuat perilaku untuk menahan
            pertambangan bertumbuh negatif   angka -3,5% dan 2,5% saja        dan melihat situasi ekonomi ke
            (yoy). Sebagai ilustrasi, penerimaan   Padahal, selama ini kedua sektor   depan (wait and see). Ekonomi
            pajak sektor pertambangan per    tersebut–bersama dengan sektor   juga menjadi kurang bergairah.
            Oktober 2019, pertumbuhan (yoy)   pertambangan–adalah primadona   Tekanan ekonomi tersebut justru
            terkontraksi hingga minus 22%.   penerimaan pajak.                membuat paradigma pajak sebagai
            Bandingkan misalkan pertumbuhan   Di sisi lain, konsumsi rumah    salah satu instrumen relaksasi
            tahun lalu yang bisa mencapai    tangga–walau tetap kuat dan      lebih dikedepankan. Ini tentu
            67,5%.                           menjaga stabilitas pertumbuhan–  hal yang bisa dibenarkan dalam
            Belum cukup sampai di situ,      juga relatif tidak menunjukkan   rangka menstimulus daya dorong
            perlambatan ekonomi global turut   perubahan berarti. Akibatnya, PPN   ekonomi. Alhasil, relaksasi yang
            menekan kondisi penerimaan       dalam negeri yang kontribusinya   dilakukan sejak awal 2019 terus
            pada 2019. Lantas, bagaimana     cukup signifikan mengalami       berlanjut hingga saat ini. Misalkan
            kaitannya?                       penurunan. Sejak Januari hingga   saja aturan mengenai super tax
                                             September, PPN domestik memiliki   deduction, fasilitas fiskal bagi
            Ancaman resesi global–khususnya   pertumbuhan negatif.            kontraktor migas, dan sebagainya.
            pertumbuhan ekonomi negatif
            secara berulang di negara-negara   Indikasi pengaruh tekanan      Selain itu, melambatnya
            yang size ekonominya terhadap    ekonomi bisa ditelusuri sejak    penerimaan juga kerap dikaitkan
            ekonomi global cukup besar–bukan   awal 2019. Walau memiliki pola   dengan tingginya angka restitusi
            isapan jempol. Permintaan global   kontribusi bulanan yang relatif   pajak terutama dari PPN. Restitusi
            yang menurun telah membuat       sama dengan pola 2014-2018–      sendiri merupakan konsekuensi
            negara yang berbasis ekspor      yaitu sekitar 6,5% terhadap target   logis dari penerapan sistem
            ‘kelimpungan’. Perang dagang     APBN/APBN-P–tetapi tempo         PPN dan menjadi bagian tidak
            bukan lagi ancaman, namun mulai   pertumbuhannya sangat lemah.    terpisahkan dari hak wajib pajak.
            menjadi kenyataan. Imbasnya,     Sayangnya, ini tidak direspons   Hal yang perlu digarisbawahi
            global supply chain terganggu.   secara cepat pada semester I     adalah bahwa cash flow yang
                                             2019. Faktor pemilu agaknya jadi   membaik karena ‘kelancaran
            Ini kemudian tercermin dari      alasan.                          restitusi’ tidak berdampak
            statistik ekspor-impor kita. Ditinjau                             banyak bagi perekonomian serta
            dari neraca, defisit perdagangan   Pemilu yang diadakan bulan     memperluas basis pajak.
            2019 tidak sedalam 2018. Prestasi   April secara tidak langsung telah
            ini bukan karena ekspor kita yang   mengurangi ruang improvisasi   Memang benar bahwa masih ada
            berjaya melainkan impor yang     pemerintah dalam pemungutan      beberapa persoalan fundamental
            menurun. Tidak mengherankan      pajak. Upaya untuk menghindari   dari sektor pajak di Indonesia–
            jika pos-pos penerimaan dari Pajak   kegaduhan dan menjamin       seperti tingginya sektor informal,
            Dalam Rangka Impor (PDRI) kita   kondusivitas situasi politik     kelembagaan, struktur penerimaan
            loyo. Lihat saja pertumbuhan     menjadi ‘tema besar’ agenda      yang rentan goncangan, dan
            negatif PPh Pasal 22 impor dan   pemerintahan di triwulan pertama   sebagainya–tetapi secara singkat
            PPN impor.                       2019. Indikasinya bisa dilihat dari   kondisi penerimaan pajak 2019
                                             dibatalkannya PMK 210/2018       diakibatkan oleh kondisi ekonomi
            Gambaran ekonomi yang suram      yang menghalangi kemampuan       dan situasi politik.
            juga berpengaruh bagi indeks     pemerintah dalam mengumpulkan
            kepercayaan dan ekspektasi       informasi tentang profil wajib   DDTC Fiscal Research
            dari pelaku usaha. Sejak April,   pajak yang beraktivitas pada    memproyeksikan bahwa dalam
            Purchasing Manager’s Index (PMI)   ekosistem e-commerce. Jika ditilik   situasi yang tergolong ‘normal’
            bidang manufaktur di Indonesia   ke belakang, upaya menghindari   penerimaan pajak sesungguhnya
            terus turun hingga terakhir di level   ‘kegaduhan’ juga dapat ditelusuri   dapat berkisar antara Rp1.361
            terendah sejak 2016 (per Oktober   dari terbitnya PP 23 Tahun 2018   hingga Rp1.398 triliun. Artinya,
            2019). Artinya optimisme pelaku   yang mengurangi tarif pajak     jika distorsi yang diakibatkan oleh
            sektor manufaktur tentang prospek   UKM menjadi 0,5% serta PMK    kedua faktor tadi tidak terlalu besar
            ekonomi ke depan justru semakin   156/2018 yang membatalkan       idealnya realisasi penerimaan pajak
            rendah. Akibatnya, keputusan     roadmap simplifikasi cukai hasil   akan berada di kisaran 86,3%









       26     INSIDETAX
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31