Page 15 - Indonesia Taxation Quarterly Report (Q2-2019)
P. 15

Survei Perkembangan Terkini




                     Kementerian  Kementerian  Keuangan  memperkirakan  memangkas giro wajib minimum (GWM)
                        Keuangan  pertumbuhan ekonomi kuartal II berada  sebesar 50 basis poin menjadi 6% untuk
                   memperkirakan  pada kisaran 5,02-5,13% sehingga pada  bank konvensional dan 4,5% untuk bank
            pertumbuhan ekonomi  semester pertama 2019 mencapai 5,1%.  syariah.
                  kuartal II berada  Secara umum, target pertumbuhan 5,3%
                pada kisaran 5,02-  di  akhir  tahun  terlihat  semakin  berat   Selain itu, untuk mendorong permintaan
              5,13% sehingga pada  untuk dicapai.                        domestik,  BI  memperluas kebijakan
                semester pertama                                         dengan:
              2019 mencapai 5,1%.   Pada  April  hingga  Juni  2019  terjadi
              Secara umum, target   inflasi berturut-turut sebesar 0,44, 0,68,   •   Meningkatkan  ketersediaan
              pertumbuhan 5,3% di   dan  0,55%.  Dengan  demikian,  tingkat    likuiditas  dan    mendukung
                akhir tahun terlihat   inflasi  tahun  kalender  (Januari-Juni   pendalaman  pasar  keuangan
              semakin berat untuk   2019)  tercatat sebesar  2,05%.  Angka     melalui   penguatan    strategi
                          dicapai.  ini  berada  di  atas  prediksi  Pemerintah   operasi moneter;
                                   sebesar  0,3  %  karena  tingkat  inflasi   •   Mendorong efisiensi pembayaran
                                   pada bulan Maret terjaga sebesar 0,11%.     ritel  melalui  perluasan  layanan
                                   Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK)          Sistem     Kliring    Nasional
                                   mencatat  kenaikan  dari  Maret  2019       Bank     Indonesia    (SKNBI),
                                   sebesar  135,87  menjadi  138,16  pada      seperti  penambahan     waktu
                                   Juni 2019. Dari sisi tahun ke tahun (yoy),   dan   percepatan   settlement,
                                   tingkat  inflasi  mencapai  3,28%,  masih   peningkatan   batas    nominal
                                   berada  di  bawah  target  inflasi  2019    transaksi, dan penurunan tarif;
                                   sebesar 3,5%±1%.                        •   Mendorong sisi  supply transaksi
                                                                               Domestic Non-Deliverable Forward
                                                                               (DNDF),   khususnya    melalui
                                   Dalam tahun kalender 2019, inflasi yang     penyederhanaan       ketentuan
                                   tercatat  hingga  bulan  Juni  dipicu  oleh   kewajiban underlying transaksi;
                                   naiknya sebagian besar indeks kelompok   •   Mendorong        implementasi
                                   pengeluaran. Adapun kontribusi terbesar     penyelenggara           sarana
                                   berasal  dari kelompok bahan  makanan       pelaksanaan  transaksi  di pasar
                                   (4,97%), makanan jadi, minuman, rokok,      uang dan  pasar valas  (market
                                   dan tembakau (2,15%), sandang (2,39%),      operator);
                                   dan kesehatan (1,50%).
                                                                           •   Mengembangkan  pasar Surat
                                                                               Berharga Komersial (SBK) sebagai
                 Dari sisi kebijakan  Dari sisi neraca perdagangan, Indonesia   alternatif  sumber  pendanaan
                    moneter, Bank  mencatat  surplus  pada  bulan  Juni        jangka pendek oleh korporasi;
             Indonesia melalui RDG  sebesar  US$196  juta  Sebelumnya, di   •   Mendorong           perluasan
            pada 19-20 Juni masih  bulan April dan Mei, neraca perdagangan     elektronifikasi   bantuan   sosial
                 mempertahankan  Indonesia  mengalami  defisit  US$2,50        nontunai,  dana  desa,   moda
                  BI 7-day Reverse  miliar  dan  surplus  US$0,21  miliar.     transportasi,  dan     operasi
               Repo Rate (BI7DRR)  Secara  kumulatif,  neraca perdagangan      keuangan pemerintah.
                 sebesar 6 %, suku  Indonesia  Januari–Juni 2019  masih
             bunga Deposit Facility  mengalami  defisit  US$1,93  miliar  atau   Selama kuartal kedua, rupiah cenderung
                sebesar 5,25%, dan  melebar  89%  dibanding  defisit  periode
               suku bunga Lending  yang sama tahun 2018 sebesar US$1,02   fluktuatif   namun   secara   umum
            Facility sebesar 6,75%.  miliar.                             mengalami    penguatan   0,72%  dari
                                                                         Rp14.244/US$  menjadi  Rp14.141/US$.
                                                                         Perkembangan  ini  tidak  terlepas  dari
                                   Dari  sisi  kebijakan  moneter,   BI  perkembangan  aliran  masuk  modal
                                   melalui  RDG  pada  19-20  Juni  masih   asing  yang  besar  ke  pasar keuangan
                                   mempertahankan  BI  7-day  Reverse    dan  membaiknya persepsi  risiko  atau
                                   Repo Rate (BI7DRR) sebesar 6 %, suku   prospek terhadap ekonomi Indonesia.
                                   bunga Deposit Facility  sebesar  5,25%,
                                   dan suku bunga Lending Facility sebesar   Dari  segi  daya  saing,  Indonesia
                                   6,75%.  Keputusan   tersebut  masih   mengalami kenaikan peringkat dalam rilis
                                   berkaitan  dengan upaya memperkuat    Institute  for  Management  Development
                                   stabilitas  eksternal  perekonomian   (IMD) World  Competitiveness  Yearbook
                                   Indonesia.  Namun, untuk  menstimulus   2019.  Peringkat  Indonesia  naik  11
                                   perekonomian,    otoritas   moneter   tingkat dari posisi 43 menjadi 32 di tahun





                                                                                                            3
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20