Page 4 - Working Paper (Insentif Pajak untuk Kegiatan Filantropi)
P. 4

DDTC Working Paper 1617
                                                                                                             4


                   2. Filantropi: Gambaran Umum                        Singkatnya, organisasi filantropi menjadi suatu
                                                                    unit dalam tatanan masyarakat yang berperan
                   2.1. Konsep Dasar Filantropi                     dalam  penyediaan  barang  publik  secara  cuma-
                                                                    cuma dan tidak membutuhkan timbal balik secara
                      Kegiatan  filantropi  merupakan  suatu  aktivitas   ekonomi. Perilaku filantropi tidak lagi berpedoman
                   yang difokuskan untuk  berkontribusi dalam       pada  maksimisasi  kepuasan  namun  oleh  sejauh
                   membawa perubahan sosial  tertentu sesuai        mana misi  kedermawanan dapat  tercapai.  Oleh
                                                                                                          13
                   dengan nilai yang dipercaya oleh  individu  yang   karena  itu,  tidak  mengherankan  jika  organisasi
                   melakukannya. Pada umumnya, kegiatan tersebut    sosial  justru  dapat  memberikan  solusi  atas
                   diwujudkan  ke  dalam  rangkaian  aktivitas  yang   permasalahan-permasalahan sosial ekonomi yang
                   dijalankan  oleh  yayasan  (foundation).  Dengan   tidak dapat dijawab oleh mekanisme pasar.
                   menggunakan  sumber daya  yang  ada,  suatu
                   yayasan  kemudian  menjadi  wadah  bagi  orang-  2.2. Potensi Filantropi
                   orang bergerak di dalamnya untuk mencapai misi
                   perubahan yang telah ditetapkan. 8                  Lantas,  seberapa  besar  potensi  kegiatan
                                                                    filantropi baik di Indonesia maupun secara global?
                      Secara  esensi,  kegiatan  filantropi  dapat   Informasi mengenai hal ini dapat dijadikan suatu
                   dikatakan   sudah   ada   sejak   awal   mula    indikasi  awal  seberapa  jauh  kegiatan  filantropi
                                                 9
                   berkembangnya peradaban sosial.  Hal ini karena   mendesak untuk  difasilitasi  oleh pemerintah.
                   kegiatan  filantropi  merupakan  cerminan  hakikat   Akan tetapi, ada baiknya kita mengetahui terlebih
                                                    10
                   manusia  yang  memiliki  sisi moral.  Tindakan   dahulu  tentang  nilai-nilai  sosial dan altruisme di
                   demikian pada dasarnya dapat  digerakkan  oleh   suatu negara.
                            11
                   tiga faktor.  Pertama, perilaku altruisme. Perilaku
                   ini  mengedepankan  tanggung  jawab  moral          Data mengenai hal ini diperoleh dari kajjian yang
                   dengan menyediakan kebutuhan  sesama anggota     diterbitkan  oleh  Charities Aid Foundation  (CAF)
                   masyarakat. Kedua, didorong oleh adanya motivasi   berdasarkan survei  atas tiga perilaku kebaikan
                   untuk  mendapat  pengakuan  atau  kredibilitas   sosial,  yaitu:  mendonasikan  uang  untuk  kegiatan
                   di  mata masyarakat.  Ketiga, faktor  tanggung   amal,  menolong orang  asing, serta menyediakan
                   jawab  melaksanakan  perintah  agama.  Beberapa   waktu  untuk  bekerja  sosial.  Ketiga  perilaku
                   agama memiliki perintah secara langsung  agar    tersebut kemudian dijadikan suatu indeks kebaikan
                   pemeluknya melakukan kegiatan-kegiatan yang      memberi  (giving  index)  dengan  skor  antara  0
                   mencerminkan sifat filantropi.                   hingga  100  (nilai  tertinggi).  Artinya,  semakin
                                                                    tinggi skor  suatu  negara, masyarakat  di  negara
                      Terlepas dari motif yang melandasinya,        tersebut cenderung memiliki nilai-nilai  kebaikan
                   organisasi  filantropi  memiliki  peran  strategis   sosial, kemauan memberi,  serta menolong orang
                   dalam  memberikan dampak positif  terhadap       lain secara lebih tinggi juga. Atau, dengan kata lain:
                   perkembangan sosial suatu masyarakat. Pertama-   menunjukkan  persepsi  masyarakat  atas  kegiatan
                   tama,  hal  ini  dikarenakan  organisasi  filantropi   filantropi,  terlepas  dari  faktor-faktor  politik,
                   memang khusus didirikan untuk mencapai misi      ekonomi,  tingkat  kesejahteraan  masyarakat,  dan
                   perubahan sosial. Tidak mengherankan jika orang-  sebagainya.
                   orang  yang  bekerja  dalam  organisasi  tersebut
                   memiliki totalitas dalam mengerahkan sumber         Survei  CAF  yang  dilakukan  di  2016  atas
                                           12
                   daya untuk tujuan tersebut.  Organisasi filantropi   140  negara memberikan hasil yang cukup
                   memiliki keleluasaan untuk mengambil peran       menggembirakan.  Indonesia  merupakan  negara
                   perubahan secara lebih cepat karena tidak adanya   dengan  peringkat  ketujuh  tertinggi  di  dunia
                   ketergantungan terhadap birokrasi pemerintah     berdasarkan  World  Giving Index,  dengan skor
                   dan  kekangan  politik.  Dengan  mengidentifikasi   sebesar 56. Atau dengan kata lain, 56% populasi
                   permasalahan sosial atau ekonomi yang berkembang   Indonesia  menanamkan  nilai-nilai  filantropi
                   di masyarakat, organisasi filantropi dapat menjadi   dalam kehidupan mereka. Sedangkan, dari ketiga
                   pionir dan inisiator untuk memperbaiki keadaan.  indikator  pembentuk  indeks  tersebut,  Indonesia
                                                                    juga meraih peringkat kedua tertinggi di dunia atas
                   8. Michael Q. Patton, Nathaniel Foote, dan James Radner, “A Foundation’s   indikator mendonasikan uang untuk kegiatan amal
                   Theory of Philantrophy: What It Is, What It Provides, How to Do It”, The   (75%  dari  populasi).   Singkatnya,  ada  potensi
                                                                                        14
                   Foundation Review Volume 7 Issue 4 (2015): 11-12.
                                                                    kegiatan filantropi yang sangat besar di Indonesia.
                   9.  OECD,  “Philanthropic Foundations and  Development Cooperation”,
                   Off-print of the DAC Journal Vol. 4 No. 3 (2003): 12-14.
                   10. James Andeoni et al., “Philanthropy”, Handbook of the Economics of   Hal  ini  kemudian  terkonfirmasi  dalam
                   Giving, Altruism, and Reciprocity Vol. 2 (2006): 2.  besaran angka kegiatan filantropi yang sejauh ini
                   11. Ibid.
                   12.  Heather  Grady,  “Philanthropy  as  An Emerging  Contributor to
                   Development Cooperation”,  background  paper  for the  conference   13. James Andeoni et al., Op.Cit.,1-10.
                   International  Development Cooperation: Trends and Emerging   14. Charities Aid Foundation, CAF World Giving Index 2016: The World’s
                   Opportunities – Perspectives of the New Actors (2014): 1-8.  Leading Study of Generosity. (CAF, 2016), 20-21.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9