Page 5 - Working Paper (Insentif Pajak untuk Kegiatan Filantropi)
P. 5
DDTC Working Paper 1617
5
Gambar 1. 30 Negara Peringkat Teratas berdasarkan World Giving Index Score, 2016
80
70 Myanmar
Indonesia 56 Islandia
60
World Giving Index Score 50 Belanda Malaysia Singapura
Australia
40
Austria
30
20
10
0
Sumber: Charities Aid Foundation, CAF World Giving Index 2016: The World’s Leading Study of Generosity. (CAF, 2016).
Survei diadakan untuk 140 negara di dunia selama 2011-2015. Skala 0 hingga 100 di mana semakin tinggi semakin baik.
tercatat di Indonesia yang kian meningkat dari Angka kegiatan filantropi yang besar juga
tahun ke tahun. Pada tahun 2014, dana filantropi ditunjukkan dari survei yang kembali dilakukan
perusahaan mengalami kenaikan hingga dua kali oleh CAF terkait dengan proporsi kegiatan
lipat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan survei filantropi atas Produk Domestik Bruto (PDB) di
yang dilakukan oleh Public Interest Research and 26 negara dunia selama 2010-2015. Dalam survei
Advocacy Center (PIRAC), jumlah sumbangan ini, ukuran kegiatan filantropi terhadap PDB
perusahaan di tahun 2014 mencapai Rp12,45 di Amerika Serikat adalah yang terbesar, yaitu:
triliun atau bertambah Rp8,6 triliun dari tahun 1,76% dari PDB. Kinerja ini kemudian diikuti oleh
15
2013. Peningkatan kegiatan filantropi juga dapat Selandia Baru (0,79%), Kanada (0,77%), Afrika
dilihat dari statistik penghimpunan dana zakat Selatan (0,64%), serta Inggris (0,54%) di peringkat
yang terus mengalami kenaikan dalam lima tahun 2 hingga 5.
terakhir. Pada tahun 2015, dana zakat yang berhasil
Terlepas dari jumlah negara yang disurvei
dihimpun secara nasional naik pada angka 10,62%
hingga mencapai Rp3,7 triliun. 16 dalam besaran donasi kegiatan filantropi, terdapat
indikasi adanya hubungan dari bagaimana
Tak hanya hanya di Indonesia, potensi kegiatan masyarakat menilai kegiatan filantropi dengan
filantropi secara global juga menunjukkan tren besaran (size) dari kegiatan filantropi yang selama
peningkatan. Sebagai ilustrasi, kegiatan filantropi ini dilakukan. Pertama, nilai-nilai masyarakat
di negara anggota OECD mengalami peningkatan atas ‘kebaikan memberi’ merupakan modal awal
tajam mencapai 10 kali lipat selama kurang dari kegiatan filantropi. Hal ini terlihat dari bahwa
20 tahun, dari US$5 milyar di tahun 1991 hingga secara rata-rata negara yang memiliki angka donasi
17
US$53 milyar di tahun 2008. Selain itu kegiatan yang besar adalah negara yang memiliki skor World
filantropi juga mulai mendunia, di mana donasi Giving Index yang cukup tinggi. Kedua, agaknya
dilakukan lintas negara, seperti ketika terjadi terdapat suatu korelasi antara besaran donasi
bencana tsunami di Jepang maupun gempa bumi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di suatu
di Haiti, serta tren filantropi oleh orang-orang negara. Artinya, realisasi nilai-nilai kebaikan sosial
terkaya di dunia. 18 dalam bentuk kegiatan filantropi dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yaitu: tingkat penghasilan
(tingkat kesejahteraan) penduduk serta dorongan
15. Lihat: https://m.tempo.co/read/news/2015/06/16/090675379/tren-
filantropi-perusahaan-naik-rp-12-45-triliun. Diakses pada 19 Januari dari pemerintah.
2017.
16. Badan Amil Zakat Nasional, Outlook Zakat Indonesia 2017, (Jakarta:
Puskas Baznas, 2016).
17. Robert Goulder, “Charitable Giving Goes Global,” Tax Notes
International (15 Oktober 2012): 242.
18. The New York Times, “Mark Zuckerberg Vows to Donate 99% of
His Facebook Shares for Charity”, 1 Desember 2015; atau gerakan kekayaan mereka melalui kegiatan filantropi. Lihat The Giving Pledge
orang-orang terkaya di dunia yang berkomitmen untuk menyumbangkan (https://givingpledge.org/). Diakses pada 14 Januari 2017.