Page 66 - InsideTax Edisi 41st (Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2020 - Antara Relaksasi dan Mobilisasi)
P. 66

Mencari Sumber Baru Pertumbuhan Ekonomi


            domestik. Sementara yang PPh     deduction untuk vokasi dan riset   (pemda) sudah bekerja sama.
            kita menunggu konsensus global.   diharapkan bisa mendukung daya   Kita sudah punya perjanjian kerja
            Mudah-mudahan pada 2020          saing. Kegiatan riset diharapkan   sama (PKS). Tujuannya untuk
            kita bisa dapat konsensus global   menjadi lebih banyak. Selain itu,   mengoptimalkan penerimaan dari
            sehingga kita bisa tahu perlakuan   riset yang dijalankan memang   pemda terkait dengan sektor-
            perpajakannya akan seperti apa.   sejalan dengan kebutuhan industri.   sektor industri kreatif. Itu kan lebih
            Sepanjang konsensus globalnya                                     banyak menjadi domain pemda,
            bisa diperoleh dan disetujui semua   Jika melihat komposisi penerimaan   tapi kami juga concern ke sana.
            pihak, ya mudah-mudahan itu akan   per sektor usaha, apakah DJP   Mengapa? Contohnya, kalaupun
            menjadi win-win solution.        melihat akan ada keseimbangan    kita enggak pungut Airbnb, kita
                                             baru pada masa mendatang?        bisa dekati yang punya asetnya.
            Bagaimana jika konsensus itu                                      Itu kan yang tahu pemdanya. Kita
            tidak tercapai?                  Kalau kita lihat brutonya,       dapat PPh-nya.
                                             pertumbuhannya relatif masih
            Ya kita enggak diam juga.        mengikuti pola pertumbuhan       Bagaimana DJP menggali potensi
            Artinya, seluruh kajian terkait   ekonomi. Mengapa penerimaan     penerimaan, terlebih di era
            yang dilakukan orang lain sudah   sektor industri pengolahan menjadi   transparansi dengan banyaknya
            kita lakukan, tapi belum kita    sangat turun? Ini lebih disebabkan   data yang diterima?
            luncurkan dalam bentuk kebijakan.   adanya restitusi karena impor
            Ada timnya yang mengkaji apa     mereka tahun lalu besar tapi     Kita menggunakan pendekatan
            yang dilakukan India, Prancis,   produksinya tidak terlalu besar   makro dan pendekatan mikro. Kita
            Australia, Inggris, dan negara lain.   tahun ini. Selain itu ada faktor   juga sudah punya juga modelling
            Itu sudah dipelajari semua. Kita   pertambangan dan harga komoditas  tax gap. Data pihak ketiga, ILAP
            enggak bisa halangi mereka mau   juga.                            [instansi, lembaga, asosiasi,
            membuka usaha. Namun, yang                                        dan pihak ketiga lainnya], kita
            penting negara itu memperoleh    Namun, saya melihat belum akan   gunakan untuk menjembatani
            pemajakannya secara adil. Ya kalau   ada pergeseran atau keseimbangan   antara pendekatan makro dan
            memang harus bayar pajak di sini,   baru penopang penerimaan.     pendekatan mikro. Itu pun tidak
            ya di sini.                      Kontribusi per sektor terhadap   selamanya klop. Contohnya, sektor
                                             penerimaan juga tidak jauh berbeda   A bermasalah, tax gap-nya tinggi.
            Kalau melihat data penerimaan,   dari tahun-tahun sebelumnya. Saya   Kan harus diterjemahkan lagi, di
            bukankah sektor pendukung        melihat enggak ada equilibrium   mana orangnya dan sebagainya.
            ekonomi digital seperti jasa     baru dalam jangka pendek.
            transportasi dan pergudangan                                      Bagian yang krusial itu data
            cukup bagus?                                                      mikronya ada atau tidak. Ketika
            Itu menarik untuk dikaji. Ya     “     Saya melihat               tahu sektor ini bermasalah, kita
                                                                              cari sumber datanya. Belum tentu
            memang arahnya ke sana.                                           juga pihak ketiga itu memiliki data
            Saya pernah lihat data statistik   belum akan ada                 sesuai yang kita mau. Kalau ada,
            pemanfaatan gudang. Dulu itu,                                     kita sambungkan dan analisis. Baru
            70% barang yang ada di gudang    pergeseran atau                  terlihat ada gap-nya atau tidak. Ini
            Indonesia merupakan barang                                        prosesnya repetitif.
            produksi dan 30%-nya adalah      keseimbangan
            barang perdagangan. Nah,         baru penopang                    Apakah sektor yang selama ini
            sekarang terbalik karena 60%                                      menjadi penyumbang terbesar juga
            barang dagang hasil impor ritel-  penerimaan.”                    masih ada tax gap-nya?
            ritel. Sisanya baru barang produksi,
            yang cukup menakutkan buat                                        Pasti ada, perlu diingat, enggak ada
            saya. Saya berharap perlu juga   Artinya DJP melihat sektor-sektor   negara di dunia ini yang tax gap-
            produksinya di sini.             itu yang masih akan dominan?     nya zero.
            Apakah ini sejalan dengan lesunya   Masih, belum akan geser ke mana-  Artinya, apakah bisa dikatakan
            kinerja industri pengolahan?     mana.                            ketika penerimaan tinggi belum
                                                                              tentu tax gap-nya rendah?
            Bapak Jokowi sudah dengan segala   Saat ini muncul industri kreatif
            cara mendorong investasi masuk   dan pariwisata yang digadang-    Ya, belum tentu. Namun, dalam
            dengan berbagai insentif. Investasi   gadang sebagai sumber       sektor tersebut ada subsektor.
            masuk itu bukan hanya untuk pasar  pertumbuhan ekonomi baru. Hal   Jadi, semisal tax gap sektor A
            domestik, tapi juga menangkap    ini juga didukung pembiayaan     rendah, tidak seluruh subsektornya
            pasar ekspor. Jadi, kita tidak hanya   syariah. Apakah ini dilihat DJP?  rendah. Kalau kita lihat dalam satu
            bertarung di dalam negeri saja. Kita                              sektor ini ada satu subsektor yang
            harus bisa masuk ke pasar orang   Pasti. Kaitannya dengan pariwisata,  bermasalah. Ada juga satu sektor
            lain.                            restoran, dan perhotelan, kita di   yang secara agregat tax gap-nya
                                             DJP bersama Ditjen Perimbangan   tinggi, tapi kita lihat subsektornya
            Dengan adanya insentif supertax   Keuangan dan pemerintah daerah   ternyata enggak.







       66     INSIDETAX
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71