Page 6 - Working Paper (Pesta Demokrasi Tanpa Kebijakan Pajak)
P. 6

DDTC Working Paper 0614
                                                                                                            6



                   3. Aktor dan Interaksi dalam Perumusan           akademisi, kalangan pengusaha, lembaga swadaya
                   Kebijakan Pajak                                  masyarakat,  media massa,  donor  dan  lembaga
                                                                    multilateral.
                      3.1.  Aktor
                                                                       Di  banyak  negara,  kalangan pengusaha
                      Perumusan suatu  kebijakan pajak  akan        memainkan peran penting. Kepentingan kalangan
                   menciptakan   kelompok    kepentingan   atas     pengusaha dapat  disuarakan melalui  beberapa
                   kebijakan  tersebut.  Kelompok   kepentingan     sarana, misalkan melalui asosiasi yang terorganisasi,
                   adalah  sekelompok individu yang secara kolektif   perusahaan tunggal, dan kelompok investor. Peran
                   memiliki  kepentingan  yang  sama.  Sedangkan,   kalangan pengusaha dalam kebijakan pajak tidak
                   pemangku kepentingan (stakeholders) atau aktor   dapat  dianggap remeh, karena  pada  umumnya
                   merupakan bagian  dari  kelompok kepentingan.    mereka memiliki celah untuk mengajukan usulan
                   Secara  sepintas,  kita  dapat  menyebutkan  bahwa   tertulis tentang kebijakan  pajak  dalam  ruang
                   aktor akan  selalu  berusaha menekan  para       publik  yang  telah  disediakan  oleh organisasi
                                                                          22
                   pembuat  kebijakan. Penting untuk  dicatat bahwa   politik.   Selain  itu,  hampir  di  seluruh  negara,
                   tidak semua aktor dapat menekan para pembuat     kalangan pengusaha juga identik dengan Wajib
                   kebijakan.  Pertama,  aktor tersebut belum  tentu   Pajak  besar, yang pada umumnya membayar
                                                                                   23
                   terorganisasi dengan baik, misalkan karena lebih   pajak lebih besar.  Kedekatan antara negara (elite
                   bersikap pasif dan menjadi penumpang gelap (free   politik) dan kalangan pengusaha (elite ekonomi)
                   rider) dari  arus utama  opini publik.  Kedua, bisa   sulit  untuk  dihindarkan.  Sebagai  contoh,  peran
                   jadi sebagian masyarakat yang menentang adanya   pemain migas di Rusia yang memengaruhi jalannya
                   perubahan  kebijakan  justru  berada di luar  aktor   reformasi pajak di Rusia. Negosiasi antara  pihak
                   yang berperan langsung dalam kebijakan. 19       tersebut sama-sama memberikan keuntungan  dan
                                                                    justru cenderung melembaga. 24
                      Lalu,  siapa  sajakah  yang  dimaksud  sebagai
                                                                       Secara  rasional  ekonomi,  kebijakan  pajak
                   aktor?
                                                                    menjadi sarana  untuk  memfasilitasi  kepentingan
                                                                                              25
                      Aktor utama dalam perumusan kebijakan pajak   dari pelaku ekonomi tertentu,  yang pada akhirnya
                   adalah  politisi, partai  politik,  kandidat  presiden   kebijakan  tersebut memuat  klausul-klausul  yang
                   dan legislatif,  serta seluruh komponen yang     berisi  kepentingan kelompok mereka sendiri.
                   dikelompokkan sebagai perpanjangan organisasi    Pada saat perubahan kebijakan pajak,  kalangan
                   politik.  Keberadaan  politisi  pada  hakikatnya   pengusaha pada umumnya terlibat dalam kegiatan
                   mewakili   kepentingan   kelompok    mereka      politik  yang  disengaja  dalam  rangka  melindungi
                   dalam menentukan kebijakan pajak.  Politisi      kepentingan mereka. 26
                   yang tergabung dalam organisasi  politik  akan
                   menjalankan kepentingan  kelompoknya secara         Sebagai  contoh,  pada  tahun  2011  Sri  Lanka
                   terus menerus, untuk memengaruhi kebijakan dan   menerapkan  ketentuan  untuk  memberikan  tax
                   administrasi perpajakan. Hal ini dilakukan melalui   holiday selama  6 tahun  kepada perusahaan yang
                   pendekatan,  baik secara langsung  maupun  tidak   melakukan  investasi baru  minimal  senilai 300
                   langsung, selama berada dalam yurisdiksi politisi. 20  juta Rupee di beberapa sektor. Pada kenyataannya
                                                                    perusahaan justru bisa mendapatkan  tax holiday
                      Selain organisasi politik, Wajib Pajak juga salah   hingga 12 tahun jika melakukan investasi dengan
                   satu aktor  yang berada di  balik  kebijakan pajak.
                   Kepentingan Wajib  Pajak  berhubungan dengan
                   kepentingan untuk mengurangi atau memperkecil    22 Mick Moore, “The Changing Politics of Tax Policy Reforming in
                   beban  pajak  yang  harus dibayarnya.  Wajib  Pajak   Developing Countries,” The World Bank: PREM Notes No. 2 (2013),2-3.
                   akan melakukan pendekatan, baik secara individu   23 Menarik untuk mencermati artikel Richard Woff  di The  Guardian,
                                                                    “(R)educed  taxes  on  the  rich  leave  them  with  more  money  to
                   maupun secara berkelompok, untuk melobi pihak
                                                                    influence  politicians and politics. Their influence wins them further
                                                             21
                   lainnya agar dapat mengurangi beban pajaknya.    tax reductions, which gives them still more money to put to political
                                                                    use ...” Lihat Richard Woff, “How the rich soaked the rest of us,” The
                   Suara  Wajib  Pajak  ini  pada  dasarnya  tersalurkan
                                                                    Guardian, (Maret, 2011). Dapat diakses pada http://www.theguardian.
                   melalui  beberapa   aktor   atau  pemangku       com/commentisfree/cifamerica/2011/mar/01/us-taxation-public-finance
                   kepentingan lainnya, mulai dari organisasi profesi,   24  Stephen  Fortescue, “Business-State Negotiations  and  the  Reform
                                                                    of Tax Procedures in Post-Yukos Russia,” dalam Tax Law and Political
                                                                    Institutions, ed. Miranda Stewart, Law in Context Volume 24 No. 2 (New
                   19 Jan Fidrmuc  dan Abdul G. Noury, “Interest Groups, Stakeholders,   South Wales: The Federation Press, 2006), 36 – 59.
                   and the Distribution of Benefits and Costs of Reform,” Paper prepared   25 Javier Alvaredo et al, “Measuring The Political Economy of Taxation:
                   for the GDN Global Research Project: Understanding Reform, (Agustus,   A Methodologi and Evidence from Argentina,” IDB Working Paper Series
                   2003): 4 – 5.                                    No. 433 (2013): 2.
                   20 Mick Moore, “Obstacles to Increasing Tax Revenues in Low Income   26 T. Fairfield, “Business Power and Tax Reform: Taxing Income and
                   Countries,” ICTD Working Paper No. 15 (2013): 22. Khusus mengenai   Profits in Chile and Argentine,” Latin American Politics and Society, 52
                   yurisdiksi politisi, dapat diartikan sebagai daerah kekuasaan, lingkungan   (2): 37 – 69, seperti dikutip dalam Saulo Santos De Souza, “The Political
                   hak dan kewajiban, atau kewenangan dari politisi.  Economy of Tax Reform in Latin America: A Critical Review,” Woodrow
                   21 Ibid.                                         Wilson Center Update on the Americas, Februari 2013: 6.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11