Page 21 - Working Paper (Metode dan Teknik Proyeksi Penerimaan Pajak: Panduan dan Aplikasi)
P. 21

                    : Inflasi pada tahun pajak t dalam bentuk DOD
                        
                                   : Nilai impor pada tahun pajak t dalam bentuk DOD
                         
                                       : Nilai tukar rupiah dengan dolar AS pada tahun pajak t dalam bentuk DOD
                          
                �
                            +1         : Proyeksi penerimaan pajak pada tahun pajak t+1
                                    : Realisasi penerimaan pajak pada tahun pajak t
                      
                               : Nilai pertumbuhan PDB pada tahun pajak t
                           
                               : Inflasi pada tahun pajak t
                      
                               : Nilai impor pada tahun pajak t
                       
                                    : Nilai tukar rupiah dengan dolar AS pada tahun pajak t
                        
               Uji  lag  dilakukan dengan cara  menambahkan  lag  pada model  VAR bertujuan untuk
               menghilangkan  serial  correlation.  Kriteria-kriteria  tersebut  menentukan  panjang  lag  dengan
               melihat sejauh mana model tersebut fit dengan data aktualnya.  Seperti yang terlihat Lampiran
                                                                           54
               F, model VAR dengan DOD menunjukkan hasil positif dengan kriteria FPE, AIC, dan HQIC dalam
               lag 2 atau VAR(2) – DOD, sedangkan model VAR biasa menunjukkan hasil positif pada semua
               kriteria dalam lag 3 atau VAR(3).
               Menggunakan formula persamaan (16) dan (17) dengan proses pengujian statistik sebagaimana
               disebutkan pada bagian C1 (lihat Lampiran 11 dan 12), hasil proyeksi penerimaan pajak tahun
               2019 adalah sebagaimana disajikan Tabel 15 berikut.
                                    Tabel 15 - Hasil estimasi model VAR (Rp triliun)
                                       Model Proyeksi                2019

                                       VAR(2) - DOD                  1.361
                                       VAR(3)                        1.398
                                              Sumber: Dikalkulasi Tim Penulis.


               D.3.2. Model Bayesian VAR (BVAR)

               Munculnya model Bayesian VAR dianggap atas dasar permasalahan bahwa pendekatan dengan model
               VAR berisiko kurang tepat karena banyaknya variabel yang dimasukkan sehingga variabel dependen
               yang diproyeksi justru berpotensi lebih dipengaruhi oleh variabel yang kurang relevan (noise)
                                                                                   55
               ketimbang variabel relevan (signal) yang seharusnya mendapat bobot lebih.
               Sebagaimana persamaan model VAR sebelumnya:
                   �
                               +1  =      +               + ⋯ +                   −      + ϒ              + … +  ϒ                    +                   + … +                        −      +
                                                                    
                                                       1
                                                
                                                                          
                                                                                                   
                                                                                          
                                                                                  1
                                       
                           0
                                1
                                                                                −    
                                                 + … +                        −      +                       + ⋯ +                           −      +        (19)
                                                         1
                                                                                        
                                                                           
                                                                   
                                                  
                                1
                                         
               Dari persamaan (19),           merupakan vektor      × 1 yang merepresentasikan variabel endogen, dan ∈
                                         
                                                                                                             
               merupakan vektor       × 1  dari  error  yang secara  identik  dan didistribusi  secara normal dengan
               variance-covariance  matriks agregat,  ∈ ~            (0, ∑),      (    , … ,     ), dan variabel kontrol (     ×     )  dan
                                                                     
                    ×     , serta parameternya (     × 1).
               Sejalan dengan besarnya jumlah variabel (    ), jumlah parameter untuk diestimasi,     (         +     )  juga
               tumbuh secara geometris dan proporsional dengan jumlah lag (    ) yang dimasukkan. Oleh Litterman

               54     Sri Suryanovi dan Dyah Purwanti, OpCit.
               55     Mateo Cicarelli dan Alessandro Rebucci, “Bayesian VARs: A Survey of the Recent Literature with An Application
                     to the European System”, IMF Working Paper WP/03/102 (2003): 4-6.
                                                                                                       19
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26