Page 47 - InsideTax Edisi Khusus 40th (Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2019 - Berebut Suara Wajib Pajak)
P. 47
Sistem Pajak yang Berkeadilan
Adakah rencana revisi kebijakan, bahwa tahun depan volatilitasnya Ada yang beranggapan pemerintah
misalnya dari sisi bracket PPh tidak akan sebesar tahun ini. terjebak dalam political budget
yang dulu sempat muncul? Tahun depan lebih stabil, mungkin cycle menjelang tahun politik. Apa
rata-rata bisa Rp15.000 per dolar komentar Anda?
Kalau PPh, ada satu set logic Amerika Serikat (AS).
yang kita ingin sounding. Itu Kalau dilihat di APBN, apakah
kemarin mulai dari subjek dan ada peningkatan yang luar biasa
objek (apakah worldwide atau di belanja pemerintah? Kayaknya
territorial) hingga masalah insentif, Kita makin enggak. Belanja pemerintah kita
mau diperbaiki. Perbaikannya lama makin yakin tetap meningkat 9-10%. Kalau
lebih kepada sistem yang dibuat APBN yang terkait sama tahun
lebih sesuai dengan yang benar- bahwa investasi pemilu itu bisa jadi 2,5% PDB
benar terjadi sekarang. Kemudian, ke Indonesia karena belanja. Kita kan enggak,
masalah objek pajak, kita memang harus didorong malah tahun depan defisitnya
ingin mendapat wacana publik turun menjadi 1,84% PDB. Jadi,
terkait pajak warisan. Kita bisa lebih banyak anggaran 2019 bukan anggaran
bandingkan dengan negara lain. lagi melalui yang populis karena defisit
Itu semua, termasuk soal bracket, keseimbangan primernya juga ke
jadi satu set, bukan berdiri sendiri- equity financing arah 0.
sendiri. Ya nanti kalau memang dari pada debt
jelas arahannya untuk melakukan Yang kita lakukan tahun depan
revisi UU PPh, ya kita sounding ke financing.” tetap belanja pendidikan 20%,
publik. Kita buat lagi diskusi publik. belanja kesehatan 5%, belanja
infrastruktur dan belanja sosial
Bagaimana kondisi fiskal pada Kami berharap stabilitas dalam kita naikkan. Belanja sosial naik
tahun ini? negeri tetap bisa dijaga oleh karena PKH [program keluarga
Kalau berbicara kondisi fiskal, kita Bank Indonesia dengan kebijakan harapan] yang sejak 2014 enggak
pernah naik bantuan per unit
melihat APBN itu relatif aman. suku bunganya. Pemerintah rumah tangganya. Jadi, menurut
Pendapatan negara hingga 31 akan melanjutkan reform yang saya, kalau dilihat dari beberapa
Oktober 2018 tumbuh 20,7% seharusnya mengarah pada indikator itu, Indonesia berbeda
dengan pertumbuhan penerimaan konsumsi, investasi, kemudahan dengan negara-negara lain yang
pajak yang sangat sehat. Belanja berusaha, peningkatan ekspor, dan menaikkan spending saat pemilu.
negara tumbuh 11,9%, di atas seterusnya. Jadi, globalnya volatile, Ada instruksi untuk melakukan
nominal perekonomian 9%. Dengan domestik politiknya menghangat, efisiensi. Gerakan efisiensi ini
demikian APBN menyumbang APBN-nya enggak boleh menjadi pada akhirnya membuat belanja
pertumbuhan ekonomi juga sumber ketidakpastian baru. enggak harus naik, misalnya ketika
lumayan sehat. Defisit anggaran Sekarang, investor dan masyarakat perekonomian naik 10%, belanja
pun masih terjaga di level 1,6% umum punya percaya kepada mesti naik 15%. Itu tidak terjadi
dari produk domestik bruto (PDB), APBN yang semakin bisa dijaga. lagi.
lebih rendah dibandingkan periode Apakah dapat dikatakan APBN
yang sama tahun lalu 2,26% PDB. tahun depan akan lebih aman? Apakah ‘roh’ ekspansinya tetap
Kemungkinan kita bisa menutup ada?
tahun ini dengan defisit sekitar 2%, Tahun depan, dengan target
atau bahkan di bawah 2% PDB. peningkatan pajak 16,7% cukup Ada. Kalau pertumbuhan ekonomi
menantang buat Ditjen Pajak 5,3% kemudian inflasi 3,5% kan
Apakah ada tantangan eksternal (DJP). Mengapa? Pertumbuhan [nominal perekonomian] 9%.
dan internal yang dominan? 17% tahun ini dikarenakan basis Kalau APBN-nya tumbuh 12%,
Tantangan eksternal pasti tentang [realisasi] 2017-nya rendah. Tahun berarti real-nya masih naik sekitar
3%, jadi, konsumsi pemerintah
pergerakan dunia. Volatilitas di depan naik 16,7% dari basis yang biasanya di atas itu sedikit,
tingkat global ini memberi kita sudah tumbuh sekitar 17% tahun mungkin naiknya sekitar 4%.
tantangan yang luar biasa besar ini. Jadi, ini pasti akan cukup Jad, konsumsi pemerintah nanti
karena perubahannya sangat menantang buat temen-temen tetap kontribusinya positif pada
cepat. Perubahan itu dari sisi DJP. Kalau kita lihat, kemampuan perekonomian.
harga minyak dunia dan nilai tukar mengumpulkannya DJP seharusnya
rupiah. Khusus untuk rupiah, lebih baik.
Bank Indonesia sudah mengatakan
INSIDETAX 47