Page 21 - Indonesia Taxation Quarterly Report (Q2-2019)
P. 21

Survei Perkembangan Terkini




                  Tabel 3 Kinerja Penerimaan Pajak Sektoral Periode Januari Hingga Kuartal Kedua Tahun 2019 secara
                  Akumulatif

                                                     Realisasi (Triliun Rupiah)  Pertumbuhan  (yoy 2018 - 2019)
                              SEKTOR
                                                    Apr       Mei      Jun       Apr       Mei        Jun
                   Perdagangan                       78,15     98,07   114,37    2,60%      2,50%      2,50%
                   Industri Pengolahan              101,43    132,35   160,62   -2,00%      -2,70%    -2,60%
                   Jasa Keuangan                    78,15%     70,44    83,56    8,60%     10,00%      8,80%
                   Konstruksi dan Real Estat         23,52     30,92  36,47%     2,60%      5,60%      3,40%
                   Transportasi dan Pergudangan      17,41     21,24    24,54   25,50%     25,10%     23,10%
                   Pertambangan                      23,03      28,9    33,43  -21,50%     -12,40%   -14,00%

                  Sumber: Kemenkeu (APBN KiTa Mei– Juli 2019)
                  Gambar 3 Perbandingan Penerimaan Bea dan Cukai Hingga Kuartal Kedua Tahun 2019 serta Rata-
                  Rata Lima Tahun Sebelumnya (2014 – 2018) dalam Triliun Rupiah dan Persentase























                  Sumber: Kemenkeu (diolah oleh DDTC Fiscal Research). Data penerimaan bulanan bersumber dari Realisasi APBN (data 2014 –
                  2017) dan APBN KiTa (data 2018 – 2019). Data APBNP 2014 – 2017 bersumber dari UU APBNP sedangkan tahun 2018 dan 2019
                  menggunakan data dari UU APBN dikarenakan tidak/belum ada APBNP.


              Kebijakan cukai tidak   Masih  sama     dengan     kuartal  lainnya. Kebijakan  cukai tidak  hanya
                  hanya digunakan   sebelumnya,  penerimaan  bea  dan  digunakan  untuk  pendanaan  negara
                 untuk pendanaan   cukai yang  tumbuh baik  ini  terutama  melainkan  juga  dapat  dikombinasikan
            negara melainkan juga   didorong oleh  penerimaan  CHT hingga  dengan  tujuan  sosial  lainnya,  terutama
             dapat dikombinasikan   bulan  Juni  2019  yang  tumbuh 31,59%.  untuk  menurunkan  dampak   dari
              dengan tujuan sosial   Realisasi  penerimaan  cukai  produk  eksternalitas  negatifnya  (berupa biaya
            lainnya, terutama untuk
              menurunkan dampak    rokok per semester  pertama 2019  ini  yang  diakibatkan  kepada  orang  lain
                                                                                                  10
                 dari eksternalitas   tercatat  sebesar Rp63,82  triliun  atau  yang  terkena  dampaknya).  Berkaitan
                negatifnya (berupa   30,65% dari target penerimaan bea cukai  dengan  aspek ini,  diperlukan  adanya
            biaya yang diakibatkan   keseluruhan  yang sebesar  Rp208,2  keseimbangan  pengenaan  cukai  untuk
            kepada orang lain yang   triliun dan 40,17% dari target penerimaan  kebutuhan  industri,  pengendalian
              terkena dampaknya).  CHT yang sebesar Rp158,86 triliun pada  konsumsi  tembakau, serta  kebutuhan
                                   APBN 2019.                            pembiayaan negara dari CHT.

                                   Meskipun  demikian,  patut  dipahami  Sebagaimana  diketahui,  pemerintah
                                   bahwa cukai bukan merupakan tujuan  pada      awalnya    telah   berusaha
                                   dari penerimaan negara, melainkan juga  menerapkan  simplifikasi  produk  hasil
                                   berperan  dalam fungsi  sosio-ekonomi  tembakau  melalui  Peraturan  Menteri


                                   10    Bruno S. Frey, “Excise Taxes: Economics, Politics, and Psychology,” dalam Theory and Practice of
                                         Excise Taxation: Smoking, Drinking, Gambling, Polluting, and Driving, ed. Sjibren Cnossen (United
                                         States: Oxford University Press, 2005), 320.


                                                                                                            9
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26