Page 5 - Working Paper (Tax Expenditure atas Pajak Penghasilan: Rekomendasi bagi Indonesia)
P. 5

DDTC Working Paper 0814
                                                                                                            5



                                        Tabel 1 - Aspek Positif dan Negatif dari Adanya Tax Expenditure
                                      Aspek Positif                                Aspek Negatif
                    Mendorong partisipasi sektor swasta dalam program ekonomi   Tidak efektif
                    dan sosial di mana pemerintah memainkan peranan penting
                                                                  Tidakefisien
                                                                  Menciptakan kesenjangan
                    Mendorong mekanisme pembuatan keputusan dari sektor   Menggerus basis penerimaan pajak
                    swasta, dan bukan melulu dari sektor pemerintah  Tidak adanya kontrol dan batasan atas belanja pemerintah
                    Mengurangi peran aktif pemerintah dalam pengawasan untuk   Menambah kompleksitas ketentuan pajak
                    belanja tertentu                              Membuat nilai belanja pemerintah sukar diketahui secara pasti
                   Sumber: Zhicheng Li Swift, Hana  Polackova  Brixi, dan Christian Valenduc, “Tax  Expenditures: General Concept, Measurement, and Overview of  Country Practice” dalam  Tax
                   Expenditures – Shedding Light on Government Spending through Tax System, ed. Hana Polackova Brixi, Christian M.A. Valenduc, dan Zhicheng Li Swift, (Washington, D.C.: The
                   World Bank, 2004), 5.
                                                                                  16
                   individu  maupun  verifikasi  oleh  pemerintah.     expenditure:   (a)  revenue forgone method
                   Selain  itu,  ketersediaan  data  dalam  administrasi   (initial revenue  loss), yaitu  besaran  nilai
                   pajak   dapat   memiminimalkan     terjadinya       penerimaan pajak  yang  berkurang  sebagai
                   penyalahgunaan  ataupun  kecurangan dalam           akibat  dari adanya  ketentuan  mengenai  tax
                   pemberian dana. Ketiga, ada kalanya subsidi atau    expenditure, berdasarkan suatu asumsi bahwa
                   belanja  pemerintah secara langsung  diberikan      perilaku  wajib  pajak  tidak  berubah  serta
                   kepada beberapa kelompok atau  aktivitas.  Tax      penerimaan dari pajak lainnya tidak berubah.
                   expenditure justru  memudahkan  pemberian           Ini  merupakan  metode  yang  paling  mudah,
                   bantuan  yang sifatnya berlapis.  Terakhir,  tax    karena tidak mempertimbangkan perubahan
                   expenditure dapat menjadi justifikasi dan penilaian   yang akan terjadi; (b) final revenue loss method,
                   akurat atas penghasilan riil  dan kemampuan         yaitu besaran penerimaan pajak yang berkurang
                   membayar pajak (ability to pay tax). 13             sebagai akibat dari adanya ketentuan mengenai
                                                                       tax expenditure, dengan  mempertimbangkan
                      Penyelenggaraan   tax  expenditure  sering
                                                                       adanya  perubahan  perilaku  wajib  pajak  dan
                   dianggap  mengandung  beberapa  aspek  negatif
                                                                       dampak terhadap penerimaan dari jenis pajak
                   seperti:  dianggap tidak efektif dan justru
                                                                       lainnya sebagai respon  atas  tax expenditure;
                   menggerus  basis  penerimaan  pajak.  Namun,  hal
                                                                       (c)  outlay equivalence method, yaitu  besaran
                                                             14
                   tersebut juga diimbangi oleh adanya aspek positif.    belanja  langsung  yang  dibutuhkan  untuk
                   Detail mengenai aspek positif dan negatif dari tax
                                                                       mencapai  tingkat  kesejahteraan  wajib  pajak
                   expenditure dapat dilihat pada Tabel 1.
                                                                       dengan adanya kebijakan tax expenditure.
                      Sebagai suatu bentuk dari hidden subsidy, pada   iv.  Upaya  pelaporan  seluruh  tax expenditures, di
                   dasarnya  tax expenditure merupakan  bagian  dari   mana: (a) harus  dikelompokkan atas setiap
                   kebijakan belanja negara yang dilakukan melalui     sektor (kesehatan, tunjangan sosial, lingkungan,
                   sistem pajak; oleh karena itu banyak negara yang    dan sebagainya) dan perlu disajikan baik secara
                   kini mulai melakukan manajemen tax expenditure.     terpisah  maupun  secara agregat; (b) data
                   Manajemen  tax expenditure haruslah mencakup        antarwaktu harus disajikan; (c) harus disajikan
                   hal-hal berikut. 15                                 dalam tiap tingkat pemerintah (pusat, daerah,
                                                                       lokal) maupun secara agregat.
                   i.  Definisi  atas  benchmark tax  law dan  tax
                                                                    v.  Informasi  laporan  atas  tiap  tax expenditure
                      expenditure yang jelas.
                                                                       haruslah mencakup: (a) keandalan perhitungan
                   ii.  Identifikasi  yang  komprehensif  atas  seluruh   dan kualitas  data  yang dipergunakan; (b)
                      jenis dan komponen tax expenditure.              sumber ketentuan  tax expenditure baik
                   iii.  Metode  untuk  estimasi  penerimaan  pajak    berasal  dari hukum  pajak  yang  berlaku,
                      yang  tidak  dapat  diperoleh dengan  adanya     praktik  otoritas, ataupun  tax treaty; (c)
                      tax  expenditure.  Metode  yang  digunakan       durasi berlakunya  tax expenditure; (d)  tipe
                      haruslah kredibel dan dapat  memberikan          tax expenditure (pengurangan, keringanan
                      hasil yang  akurat. Terdapat  3 cara  yang  biasa   pajak,  insentif, dan sebagainya); (e) argumen
                      dipergunakan dalam  mengukur besaran  tax        kebijakan; (f) implikasinya terhadap distribusi
                                                                       pendapatan;  (g) untuk  tax expenditure yang
                   13 OECD, Tax Expenditure in OECD Countries, Op.Cit., 24 – 25.  besar atau utama, harus disertakan keterangan
                   14 Justin Tyson, “Reforming Tax Expenditures in Italy: What, Why, and   kapan terakhir kali dilakukan penilaian atas tax
                   How?”, IMF Working Paper WP/14/7 (2014): 4          expenditure tersebut.
                   15 Miranda Stewart, “The Tax Expenditure Concept  Globally”, dalam
                   The Proper Tax Base: Structural Fairness from an International  and   Langkah  riil  dari  manajemen  tax expenditure
                   Comparative Perspective – Essays in Honor of Paul McDaniel, ed. Yariv
                   Brauner  dan Martin J. McMahon, Jr (The Netherlands: Kluwer Law
                   International, 2012), 78                         16 Dirk-Jan Kraan, Op.Cit., 136 – 137.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10