Page 18 - InsideTax Edisi 41st (Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2020 - Antara Relaksasi dan Mobilisasi)
P. 18
Menanti Terobosan Dirjen Pajak
justru terus menurun hingga di
bawah 1%. Pada semester I-2019 Tantangan Baru Penerimaan Pajak
ini misalnya, tax buoyancy hanya
mencapai 0,5%. Hal ini berarti 1% APABILA mengacu pada rilis Pasar memang menyambut positif
peningkatan PDB hanya mampu Organisation for Economic Co- penurunan ini. Para emiten, misalnya
sangat antusias dengan rencana
operation (OECD), rendahnya
menciptakan 0,5% peningkatan pemajakan di sektor informal dan penurunan atau penghapusan PPh
penerimaan pajak. rendahnya basis pajak (tax base) dividen.
merupakan dua tantangan terbesar
Dari sini terlihat penerimaan pajak yang masih menghantui kinerja Namun, insentif fiskal dan
di Indonesia masih menghadapi penerimaan pajak di Indonesia. penurunan tarif pajak ini akan jadi
tantangan berat DJP bila tidak
masalah klasik. Bukan karena ikan Namun, sebenarnya tidak hanya efektif menarik investasi. Selama
di laut berkurang, tapi karena si itu soalnya. Tantangan juga berasal ini, rasionalisasi penurunan tarif itu
nelayan dalam hal ini DJP belum dari kebijakan pemerintah sendiri. diletakkan dalam konteks imbal
efektif menangkap ikan. Bila Untuk merangsang investasi dalam balik (trade off), yaitu penurunan tarif
akan menambah investasi, yang
menyiasati perlambatan ekonomi,
mengacu pada rekomendasi OECD pemerintah banyak memberikan otomatis menambah basis pajak.
November lalu, maka DJP harus insentif fiskal kepada investor.
bisa memperdalam penetrasi ke Pada 2020, di tengah tekanan Hal inilah yang membuat
pemerintah mengambil langkah
sektor informal serta memperluas perlambatan ekonomi, berbagai tersebut, meski ada dampak
sumber-sumber baru pemajakan. insentif fiskal itu kemungkinan penerimaan. Sebagai gambaran,
diperbanyak. Meski insentif tersebut penurunan tarif PPh badan 5%
DJP juga menyadari hal itu. Suryo diharapkan bisa meningkatkan diperkirakan akan mengakibatkan
misalnya mengatakan bahwa perekonomian, kebijakan itu potential loss Rp87 triliun.
untuk menggenjot penerimaan tetap akan bekerja menggerus Karena itu bisa dibilang 5 tahun
penerimaan, setidaknya dalam
pada 2020 nanti, salah satu fokus jangka pendek. ke depan DJP akan berhadapan
DJP di internal adalah melakukan dengan tantangan penerimaan
reorganisasi, yaitu menambah Hanya, pada saat bersamaan yang lebih berat dari periode
pemerintah tetap mematok target
sebelumnya. Di satu sisi ada
jumlah Kantor Pelayanan Pajak penerimaan tinggi untuk tahun 2020. perlambatan ekonomi global, di sisi
(KPP) Madya (lihat wawancara Inilah yang kadang menimbulkan lain ada tren penurunan tarif, tetapi
Dirjen Pajak Suryo Utomo). kritik bahwa kebijakan pemerintah di sisi satunya ada tuntutan untuk
bersifat kontradiktif. Di satu sisi terus meningkatkan penerimaan.
Selain itu, untuk eksternal, DJP memperbanyak insentif, tapi di sisi Dirjen Pajak Suryo Utomo
juga akan mulai mengejar pajak lain tetap mematok target tinggi mengatakan perlambatan
untuk penerimaan.
digital, antara lain dari perusahaan ekonomi telah menjadikan tahun
Over-The-Top (OTT) seperti Netflix, Tantangan lain adalah penurunan 2019 sebagai tahun yang berat
Spotify dan Google. Ada dua jenis tarif pajak penghasilan (PPh) badan. bagi penerimaan pajak. Dia tidak
menyalahkan dunia usaha maupun
Rencananya, pemerintah akan
pajak yang akan dipungut, PPN memangkas PPh badan dari saat WP lain, sebab kondisi dunia usaha
untuk pelanggan dan PPh untuk ini 25% menjadi 20%. Penurunan memang tengah bergejolak.
produsen. itu akan dilakukan bertahap, yaitu
menjadi 22% pada 2021-2022, lalu Kinerja penarikan pajak negara
Pengejaran pajak ini akan dilakukan menjadi 20% pada 2023. hingga Oktober 2019 baru
terkumpul Rp1.018,47 triliun atau
setelah pengesahan UU Omnibus Selain itu, pemerintah memberikan 64,56% dari target APBN 2019
Law. Selama ini, perusahaan OTT pengurangan 3 poin persen dari sebesar Rp1.577 triliun. Angka
memang belum dikenai PPh dan tarif normal itu untuk perusahaan itu setara dengan pertumbuhan
produknya masih bebas PPN. “Kita masuk bursa. Pemerintah juga penerimaan pajak sebesar 0,23% ,
akan menurunkan tarif atau
jauh dibandingkan dengan periode
ingin fair play, siapa pun yang membebaskan PPh dividen dalam sama tahun lalu yang tumbuh 16%.
menghasilkan uang di Indonesia, negeri dan menurunkan tarif PPh
harus bayar ke kita,” kata Suryo. bunga dari dalam negeri yang Di lain pihak, ia juga mengakui
diterima subjek pajak luar negeri. tantangan penerimaan tahun
depan juga cukup berat, terutama
Itu memang langkah tepat. Bersamaan dengan itu, akan karena prediksi perlambatan
Terobosan seperti itu diperlukan diterapkan sistem teritorial untuk ekonomi masih akan terjadi. Target
agar Indonesia tidak cuma menjadi penghasilan yang diperoleh dari penerimaan pajak 2020 dipatok
lokasi tempat berlangsungya luar negeri. “Kami akan membuat tumbuh 4,12% dari target 2019 atau
aktivitas ekonomi, tetapi uangnya penurunan tarif atau pembebasan sebesar Rp1.642,57 triliun.
tarif PPh dividen dalam negeri,” kata
mengalir ke negara lain. Sudah Menkeu Sri Mulyani Indrawati. “Nanti 2020, kita tetap melakukan
saatnya pemerintah mencari kewajiban mengumpulkan
sumber-sumber pemajakan baru Beragam kebijakan ini memang penerimaan pajak, tapi tidak
memberikan tekanan yang luar
tidak lepas dari tren penurunan tarif
yang selama ini selalu lolos dari yang melanda berbagai negara. biasa kepada dunia usaha,” katanya.
jaring.
18 INSIDETAX