Page 16 - InsideTax Edisi 41st (Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2020 - Antara Relaksasi dan Mobilisasi)
P. 16

Menanti Terobosan Dirjen Pajak


            Mengapa Seret?                   memiliki kontribusi terbesar,  yaitu  alasan  turunnya  penerimaan
                                             Pajak Pertambahan Nilai (PPN),  pajak,  karena restitusi adalah  hak
            DJP memang bukan satu-satunya    PPh Badan dan PPh Pasal 21.      wajib pajak.  Karena itu, sambung
            pihak yang bisa disalahkan dalam                                  Suryo,  DJP akan mengoptimalkan
            penerimaan pajak.  Ada  berbagai  Sampai  Oktober 2019,  kontribusi   penerimaan dari sektor yang tumbuh
            faktor, mulai dari tingkat kepatuhan  PPN  mencapai Rp234,8  triliun   tinggi  seperti  jasa  keuangan,
            pajak  yang  masih  rendah,  faktor  atau setara dengan 23,1% dari total   transportasi dan pergudangan.
            regulasi, dan juga faktor lain berupa  penerimaan pajak. Namun, dari segi
            kondisi eksternal yang tidak bisa  pertumbuhan,  PPN cuma tumbuh  Konsumsi Turun
            dihindari.                       2,4%,  kalah  dibandingkan dengan
                                             periode 2018 yang mampu tumbuh   SEBENARNYA  peringatan tentang
            Dalam paparan di Gedung Kemenkeu   8,9%.                          perlambatan ekonomi global sudah
            (18/11), Menteri Keuangan Sri                                     mulai disuarakan sejak akhir 2018.
            Mulyani Indrawati menjelaskan  PPh Badan juga hanya mencatatkan  Pasalnya,  perang  dagang  Amerika
            tekanan   terhadap   penerimaan  pertumbuhan lesu sebesar 0,2%  Serikat-China  tidak menunjukkan
            pajak terutama disebabkan  oleh  pada 2019, yaitu Rp192,6 triliun  tanda-tanda selesai. Perang itu
            perlemahan    ekonomi    global,  atau setara dengan 18,9% dari total  diprediksi  akan terus  berlangsung
            terutama sektor industri  yang  penerimaan. Perlu disampaikan  selama      Donald   Trump   masih
            bergantung pada  harga  komoditas  pertumbuhan 0,2%  year on year  menjabat sebagai Presiden AS.
            di pasar internasional.          (yoy) itu luar biasa parah,  karena
                                             pada periode 2018 pertumbuhan    Indonesia memang tidak berisiko
            “Semua      sektor   mengalami   PPh Badan mencapai 25,2%.        langsung terkena resesi sebagaimana
            tekanan,  terutama pertambangan                                   yang dialami beberapa negara Eropa
            dan  industri pengolahan,  meski  Sedang  PPh  21 masih  mampu  seperti Inggris atau Jerman,  tetapi
            ada yang tumbuh sehat seperti  mencatatkan  pertumbuhan  9,8%,  tetap terkena dampak perlambatan
            jasa  keuangan,  transportasi  dan  yaitu Rp 121,27 triliun atau setara  ekonomi seperti yang dialami
            pergudangan. Realisasi penerimaan  11,9% dari total penerimaan. Meski  Singapura, India, atau Thailand.
            dari sektor pertambangan minus  demikian    angka   pertumbuhan
            22%, sedangkan dari industri  9,8%  itu lagi-lagi  bukan prestasi,   Indikator resesi adalah pertumbuhan
            pengolahan  terkontraksi 3,5%,”  melainkan kemerosotan,  karena   ekonomi  negatif  selama  2  bulan
            katanya.                         pada periode 2018 pertumbuhan    atau  2  triwulan  berturut-turut.
                                             PPh 21 mampu mencapai 17%.       Pertumbuhan ekonomi  Indonesia
            Dirjen   Pajak  Suryo   Utomo,                                    sejauh ini masih positif, meski
            yang  baru awal  November lalu  Di luar perlambatan ekonomi global  terjebak  pada level pertumbuhan
            dilantik      menggantikan            dan rendahnya pertumbuhan,  5%. Karena itu, ancaman resesi
            Robert   Pakpahan   yang                 Suryo juga menyebutkan  di  Indonesia  tidaklah  sebesar  di
            memasuki masa pensiun,                    faktor lain yang  ikut  negara-negara Eropa.
            secara  lebih  spesifik                    menekan penerimaan,
            menjelaskan turunnya                       yaitu        kebijakan  Namun, perlambatan itu kian
            penerimaan      pajak                      mempercepat restitusi   nyata. Konsumsi masyarakat mulai
            antara lain disebabkan                     atau     pengembalian  turun. Rilis Badan Pusat Statistik
            tekanan    kuat    dari                   kelebihan  pembayaran   (BPS) November  mengungkapkan
            turunnya harga  minyak                  pajak  yang  dimulai  pada   pertumbuhan ekonomi triwulan III-
            dunia.                               tahun 2019.                  2019 berada pada level 5,02%,
                                                                              tetapi konsumsi rumah tangga cuma
            “Tekanan pada harga minyak dunia  Sepanjang Januari-Oktober 2019,  melaju 5,01%, lebih rendah dari
            sangat berefek pada pengumpulan  jumlah restitusi  yang dikembalikan  pertumbuhan ekonomi.
            pajak penghasilan (PPh). Sampai  ke wajib pajak mencapai Rp135,5
            Oktober  2019, pertumbuhan PPh  triliun.  “Restitusi kami percepat   Konsumsi 5,01% pada triwulan
            migas  turun 9,3%.  sementara  untuk mendorong perekonomian.      III-2019 itu sinyal untuk lebih
            tahun lalu pertumbuhannya 17%,”  Tapi  setidaknya sudah  normalisasi   waspada,  karena secara  kuartalan
            tambahnya.                       karena sepanjang Januari-Oktober   juga menurun dibandingkan dengan
                                             kami percepat, akhir tahun akan   konsumsi rumah tangga pada
            Dari sisi jenis pajak,  Suryo  juga   normal,” katanya.           triwulan II-2019 yang sebesar
            menjelaskan perlemahan ekonomi                                    5,17%. Dengan penurunan tersebut,
            global  menyebabkan    lemahnya  Secara objektif, percepatan restitusi  wajar bila kontribusi  PPN pada
            pertumbuhan tiga jenis pajak yang  sebenarnya tidak bisa  dijadikan  penerimaan pajak juga menurun.










       16     INSIDETAX
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21