Page 48 - InsideTax Edisi 41st (Outlook & Tantangan Sektor Pajak 2020 - Antara Relaksasi dan Mobilisasi)
P. 48
Menggenjot Penerimaan dengan Teknologi
menghasilkan output berupa daftar
prioritas penagihan.
Bagi fiskus di lapangan, aplikasi ini
sangat berguna karena mereka bisa
memantau mana wajib pajak yang
bandel dan karena itu harus segera
dilakukan tindakan, dan mana wajib
pajak yang harus diapresiasi karena
tingkat kepatuhannya yang tinggi.
Dengan kata lain, aplikasi CRM
ini mempermudah fiskus dalam
menarik penerimaan. Aplikasi ini
bisa dibilang memiliki irisan dengan
konsep basis data pelanggan, yang
Dashboard layanan portal DJP Online. biasa dikembangkan perusahaan
swasta untuk lebih mengenal profil
Pada tahap kedua inilah biasanya Secara garis besar, Core Tax System klien mereka. (lihat wawancara
para perusahaan teknologi akan direncanakan akan diuji coba pada Direktur Teknologi Informasi dan
bersaing memenangkan tender, 2023, dan baru mulai berlaku pada Komunikasi DJP Iwan Djuniardi)
sekaligus menawarkan sistem 2024,” kata Hantriono.
administrasi baru perpajakan yang CRM hanya satu contoh dari upaya
lebih canggih, yang terintegrasi alur Terus Berlanjut terobosan meningkatkan kepatuhan
interaksinya dari wajib pajak hingga NAMUN, meski pembaruan Core dengan dukungan teknologi
DJP. Tax System belum terjadi, reformasi perpajakan yang ditempuh DJP
Para perusahaan teknologi ini teknologi perpajakan harus tahun ini. Sebelumnya, pada Mei
2019, DJP juga sudah meluncurkan
biasanya menyertakan peranti lunak terus dilakukan. Inovasi terbaru e-Bupot, yaitu aplikasi untuk wajib
(software) untuk mengakomodasi DJP adalah menerapkan sistem pajak pemotong PPh Pasal 23 dan
visi pemerintah. Tentu, software Compliance Risk Management 26 (withholding tax).
semacam itu harganya bisa (CRM) untuk pengawasan dan
mencapai miliaran. Adapun tahap penagihan terhadap wajib pajak. Upaya DJP yang terus melakukan
ketiga dan keempat merupakan Secara sederhana, CRM bisa reformasi teknologi perpajakan
tahap konsultasi senilai masing- dipahami sebagai aplikasi yang ini patut diapresiasi. Pengalaman
masing Rp125,7 miliar dan Rp23,4 melakukan profiling terhadap wajib negara lain sudah banyak
miliar. pajak. membuktikan betapa teknologi bisa
membuat administrasi perpajakan
“Pembaruan sistem inti merupakan Melalui CRM, wajib pajak yang jadi lebih efektif dan efisien,
proyek yang kompleks dan bernilai bandel sekaligus tagihan pajaknya hingga meningkatkan penerimaan.
besar. Oleh karena itu, DJP juga akan terlihat. CRM lalu menganalisis Indonesia tidak boleh ketinggalan.
melibatkan institusi penegak hukum. kepatuhan wajib pajak tersebut dan
48 INSIDETAX