Page 64 - Indonesia Taxation Quarterly Report (Q2-2019)
P. 64

INDONESIA TAXATION QUARTERLY REPORT   Q2-2019




                 Elliot (1970)   melalui  official  assessment.   Lebih  distortif  terhadap  keputusan  bisnis
                                                         83
         berpendapat, selama   lanjut,  AET  dikenakan  terhadap  setiap  perusahaan. Sebagaimana disampaikan
           niat penghindaran   perseroan  terlepas  berapapun  jumlah  oleh Stone (1969), subjektivitas tersebut
             pajak pemegang   pemegang     sahamnya      sehingga  memberi  ruang  kepada  otoritas  pajak
          saham belum dapat   perseroan  publik  juga  tetap  dapat  untuk  lebih  menekankan  pengujian
            dibuktikan, maka   dikenakan. 84                       dari  segi  aspek  rasionalitas  alas  an
        seharusnya AET tidak                                       penahanan    laba   ketimbang   motif
            boleh diterapkan.   Terkait  definisi  batas  kewajaran  sesuai   sebenarnya yang ingin diidentifikasi, yaitu
           Dengan demikian,   keperluan bisnis perusahaan, pemerintah   penghindaran  pajak.   Dia  berpendapat
                                                                                      87
            ketika pemegang   Amerika Serikat menetapkannya sebagai   bahwa  ketidakwajaran  bisnis  dalam
              saham didapati   akumulasi  laba  yang  mampu  menutupi   penahanan laba perusahaan tidak selalu
             membayar pajak   kebutuhan bisnis sebagai berikut: 85  ditujukan untuk menghindari pajak. 88
           secara tidak wajar,
          barulah seharusnya   a.  Ekspansi  bisnis  atau  penggantian   Elliot  (1970)  berpendapat,  selama
        AET dapat diterapkan     tempat industri;                  niat  penghindaran  pajak  pemegang
        terhadap perusahaan.  b.  Akuisisi  bisnis  melalui  pembelian   saham  belum  dapat  dibuktikan,  maka
                                 saham atau aset;                  seharusnya AET tidak boleh diterapkan.
                                                                                                      89
                             c.  Pembayaran  utang  yang  terkait   Dengan  demikian,  ketika  pemegang
                                 dengan perdagangan dan bisnis;    saham didapati membayar pajak secara
                             d.  Penyediaan  faktor  produksi  yang   tidak  wajar,  barulah  seharusnya  AET
                                 dibutuhkan;                       dapat diterapkan terhadap perusahaan.
                             e.  Penyediaan investasi atau pinjaman
                                 kepada  pemasok  atau  pelanggan
                                 untuk  menjamin  keberlangsungan   Sementara    itu,   PHC   menyasar
                                 bisnis; atau                      perusahaan  perseorangan  yang  pada
                             f.  Penyediaan      dana       untuk   umumnya  menampung  penghasilan
                                 mengantisipasi kerugian.          pasif  berupa  royalti,  bunga,  dividen,
                                                                   dan  sewa.   Suatu perusahaan  dapat
                                                                             90
                                                                   dikategorikan sebagai perusahaan yang
                             Dengan  kata  lain,  jika  akumulasi   dapat  terkena  PHC  apabila  memenuhi
                             penghasilan    melebihi   komponen-   kriteria berikut: 91
                             komponen  yang  dibutuhkan  di  atas,
                             maka  perusahaan  tersebut  dianggap  a.  Sedikitnya   60%     penghasilan
                             mengakumulasi  penghasilan  di  atas      perusahaan berasal dari penghasilan
                             kewajaran  dan  dinilai  memiliki  motif   pasif;
                             penghindaran  pajak.  Di  sinilah  AET  b.  50% kepemilikan saham dimiliki oleh
                             mengambil  peran  dengan  mengenakan      5 pemegang saham atau kurang.
                             pajak  atas  akumulasi  penghasilan
                             berlebihan tersebut. 86               Walaupun    tarif   pemajakan   yang
                                                                   dikenakan sama dengan AET, PHC tidak
                             Namun  demikian,  meskipun  definisi  menetapkan  ambang  batas  (threshold)
                             batas kewajaran sesuai keperluan bisnis  dan  mengecualikan  penghasilan  yang
                             perusahaan sudah diatur, penerapannya  dianggap  wajar  atau  diperlukan  untuk
                             masih  bersifat  subjektif  dan  rentan  keberlangsungan  bisnis  perusahaan.


                             83      Elliot Pisem dan David E. Kahen, “The Accumulated Earnings Tax: Back from the Grave?” (2017).
                                   Internet,    dapat  diakses  di:  https://www.robertsandholland.com/siteFiles/News/04-20-17_
                                   Accumulated%20Earnings%20Tax_(EP&DEK)_(438095).pdf.
                             84    Kecuali perusahaan perseorangan yang 50% nilai sahamnya dimiliki oleh 5 pemegang saham atau
                                   kurang dan sedikitnya 60% dari penghasilan kotornya merupakan penghasilan pasif. Perusahaan
                                   perseorangan ini dikenakan PHC untuk akumulasi penghasilan yang tidak didistribusikan.
                             85    Bagian 537-2b Internal Revenue Code of 1986.
                             86    Fanny Karaman dan Beate Erwin, “Accumulated Earnings Tax Will Hit Taxpayers, Despite Lack of
                                   Liquidity or Control”, Insights Vol. 4 No. 2 (2017): 17.
                             87    Norman G. Stone, “The Accumulated Earnings Tax: Displacement of the Avoidance Test and A
                                   Suggested Business Purpose Test”, Boston College Law Review Vol. 10 Issue 4 (1969): 919.
                             88    Ibid.
                             89    Homer L. Elliot, “The Accumulated Earnings Tax and the Reasonable Needs of the Business: A
                                   Proposal”, William & Mary Law Review Volume 12 Issue I (1970): 34-46.
                             90    Bagian 541 Internal Revenue Code of 1986.
                             91    Bagian 542 (a) Internal Revenue Code of 1986.





            52
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69